Siapkan Budget Lebih, Biaya Umrah Diperkirakan Naik Hingga Rp 6 Juta di Tengah Pandemi
Dunia

Adapun kenaikan biaya ini sudah termasuk ketentuan terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Misalnya biaya karantina untuk mencegah penularan virus corona

WowKeren - Bagi masyarakat yang hendak melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci sepertinya harus mempersiapkan budget sedikit lebih banyak. Pasalnya, biaya umrah saat pandemi diperkirakan akan mengalami kenaikan.

Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur dalam webinar hari ini, Sabtu (28/11). Biaya umrah akan naik sekitar 30 persen yakni berkisar antara 5 hingga 6 juta rupiah.

Harga normal ibadah umrah adalah sekitar Rp 25 juta. Karena ada kenaikan maka biaya diperkirakan bisa mencapai Rp 31 juta.

"Kalau evaluasi sama Kemenag, angka perbedaan sekitar 30 persen dari harga normal," kata Firman. "Jadi kemarin sekitar Rp 25 juta sekarang akan bisa Rp 30 juta-Rp 31 juta."

Begitu juga untuk paket bintang 5. "Paket bintang 5 yang sebelumnya hanya Rp 30 juta sekarang jadi Rp 35 juta jadi sekitar 30 persen dari biaya normal," tambahnya.


Adapun kenaikan biaya ini sudah termasuk ketentuan terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Misalnya biaya karantina untuk mencegah penularan virus corona. Sehingga adanya sejumlah ketentuan tambahan juga turut berimbas pada biaya yang membengkak.

"Kenapa karena ada hal-hal baru akibat protokol timbulkan tambahan biaya," jelasnya lagi. "Misalnya karantina tentu akan disesuaikan."

Karena adanya ketentuan terkait protokol kesehatan maka jumlah orang yang bisa menginap dalam satu kamar juga dibatasi ketat. Selain itu, okupansi bus juga tidak boleh melebihi 50 persen.

"Kedua, ketentuan jenis paket yang sebelumnya bisa bintang 3 sekarang belum, hanya bisa bintang 5," ujarnya. "Sekamar enggak boleh lebih dari 5 orang. Okupansi bus juga gak bisa full, harus 50 persen."

Lebih jauh, ia meminta agar masyarakat mau memaklumi kondisi ini. Melaksanakan ibadah umrah di tengah pandemi COVID-19 tidak bisa disamakan seperti saat sebelum pandemi. Sebab banyak hal yang harus mengalami penyesuaian.

"Jadi enggak bisa komitmen sama di masa sebelum pandemi dan di masa ini. Apalagi di masa uji coba ini tentu akan ada penyesuaian biaya," kata dia. "Jadi penyesuaian biaya perlu dipahami semua pihak."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait