WHO Peringatkan Jumlah Vaksin Kemungkinan Belum Cukup Untuk Cegah Lonjakan Kasus Corona
Dunia

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan, juga mengingatkan semua pihak untuk terus menjaga jarak demi mengurangi penularan virus corona.

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan jumlah dosis vaksin virus corona (COVID-19) tidak akan cukup untuk mencegah lonjakan kasus dalam enam bulan ke depan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Mike Ryan.

"Kita tidak akan memiliki vaksinasi yang cukup untuk mencegah lonjakan kasus selama tiga hingga enam bulan," jelas Ryan dilansir Reuters, Rabu (2/12). Oleh sebab itu, ia mengingatkan semua pihak untuk terus menjaga jarak demi mengurangi penularan virus corona.

Sebelum inokulasi massal dimungkinkan, Ryan mengatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 akan "kembali meningkat", bahkan di negara-negara yang saat ini dianggap sudah "menang" melawan pandemi. "Kita akan menghadapi gelombang baru sebelum bisa mendapatkan vaksin, dan lebih banyak orang akan meninggal dan lebih banyak petugas kesehatan akan kelelahan," tutur Ryan.

Adapun hal ini disampaikan Ryan usai Inggris memberikan izin penggunaan darurat bagi vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech pada Rabu (2/12). Vaksin yang disebut 95 persen efektif untuk semua kelompok usia tersebut akan mulai diedarkan di Inggris pekan depan.


Melansir The Independent, Uni Eropa mengkritik "keputusan kilat" Inggris dalam memberikan izin penggunaan darurat kepada vaksin Pfizer. European Medicines Agency (EMA) yang bertanggungjawab menyetujui vaksin COVID-19 untuk Uni Eropa bahkan menyatakan bahwa proses persetujuan mereka lebih tepat dibanding prosedur darurat yang dipilih oleh Inggris.

Pasalnya, prosedur persetujuan EMA yang membutuhkan waktu lebih lama disebut berdasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan. EMA sendiri baru akan memutuskan pemberian izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer pada 29 Desember 2020 mendatang.

Selain Pfizer, Moderna juga telah mengajukan izin penggunaan darurat vaksin corona-nya kepada Uni Eropa. Moderna mengklaim vaksin virus corona yang mereka kembangkan bisa 100 persen melindungi relawan uji coba dari gejala parah COVID-19.

Klaim tersebut didasarkan pada hasil utuh evaluasi terhadap uji klinis tahap III yang telah melibatkan 30 ribu relawan di AS. Diketahui, terdapat 196 relawan uji klinis Moderna yang positif terinfeksi COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait