Jokowi mengungkap penyebab banjir besar yang berdampak sampai ke 10 kabupaten/kota di Kalsel, yang ternyata tak menyinggung sama sekali soal kondisi lingkungan hidup setempat.
- Elvariza Opita
- Senin, 18 Januari 2021 - 20:54 WIB
WowKeren - Banyak yang mengaitkan banjir besar yang terjadi di Kalimantan Selatan dengan kerusakan lingkungan di pulau tersebut. Sebab banjir sebesar ini sangat jarang terjadi, bahkan dalam pernyataan Presiden Joko Widodo terungkap bahwa banjir seperti ini merupakan yang pertama terjadi dalam lebih dari 50 tahun terakhir.
"Hari ini saya meninjau banjir di provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota," tutur Jokowi saat meninjau lokasi banjir, Senin (18/1). "Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan."
Jokowi pun kemudian membeberkan alasan di balik terjadinya bencana alam yang terjadi bersamaan dengan sejumlah fenomena lain di Sulawesi dan Jawa. Namun ternyata Jokowi sama sekali tidak menyinggung perihal penggundulan hutan terkait peristiwa ini.
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air," terang Jokowi, "menyalahkan" jumlah air yang membanjiri Sungai Barito. "Sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota."
Terkait kedatangannya ke lokasi bencana, disebutkan Jokowi sebagai wujud untuk memastikan proses perbaikan infrastruktur dilakukan dengan baik. Seperti misalnya proses pembangunan kembali jembatan yang hancur diterjang banjir, yang ditarget rampung dalam 3-4 hari.
Diketahui Jokowi memang bertolak ke lokasi terdampak banjir di Kalsel pada Senin (18/1). Untuk bisa mencapai lokasi terdampak bencananya pun memerlukan perjuangan yang sangat besar, sebab mobil rombongan Jokowi terlihat nyaris terendam setengah dan harus menerobos banjir.
Pada kesempatan itu, sang presiden pun menyinggung soal evakuasi dan penanganan banjir yang dalam pandangannya sudah berjalan baik. Sebab saat ini ada 20 ribuan masyarakat yang harus hidup di posko pengungsian akibat banjir yang terjadi.
Sedangkan yang terakhir, mantan Gubernur DKI Jakarta itu turut menyampaikan dukacita mendalam atas korban yang meninggal dalam peristiwa ini. "Saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban yang meninggal di musibah banjir di Kalimantan Selatan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan keikhlasan," pungkas Jokowi.
(wk/elva)
