Jepang Kembangkan Robot Untuk Tingkatkan Testing COVID-19
Dunia

Jepang berencana untuk mengembangkan prototipe mesin penguji COVID-19 otomatis dengan menggunakan lengan robot yang mampu mengambil sampel dari hidung seseorang dan mengirimkan hasilnya dalam waktu sekitar 80 menit.

WowKeren - Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura menyaksikan demonstrasi prototipe mesin penguji COVID-19 otomatis yang menggunakan lengan robot. Dalam demonstrasi tersebut, robot itu mampu mengambil sampel dari hidung seseorang dan dapat mengirimkan hasilnya dalam waktu sekitar 80 menit pada Selasa (19/1).

Dikutip dari Japan Today, Rabu (20/1), sistem robot yang dibangun oleh Kawasaki Heavy Industries Inc ini dapat diangkut dengan truk dan dipasang di stadion, taman hiburan dan pertemuan massal lainnya. “Melihat tren global, kami perlu meningkatkan jumlah orang yang menerima tes dan permintaan untuk tes pencegahan meningkat,” ujar Norihisa Tamura pada wartawan saat demonstrasi tersebut.

Penggunaan sistem pengujian robot ini dinilai dapat membantu melindungi tenaga medis dan meningkatkan akurasi secara keseluruhan. Fasilitas prototipe yang didemonstrasikan pada Selasa (19/1) menggunakan lengan robotik yang digerakkan oleh manusia untuk mengumpulkan sampel dari individu dan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR).


Sistem ini bertempat di dalam kontainer pengiriman bergerak 40 kaki yang dapat memproses hingga 2.000 sampel setiap 16 jam. Pengembang robot mengatakan ia menawarkan skala efisiensi yang lebih besar dan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja medis, yang bahkan dapat mengoperasikan pengujian dari jarak jauh.

Sejak awal pandemi, Jepang telah melakukan lebih sedikit tes daripada negara-negara besar lainnya. Jepang melakukan sekitar 55.000 tes PCR setiap hari, kurang dari setengah kapasitasnya, menurut data pemerintah.

Dengan kasus 337.000 kasus dan 4.598 kematian, Jepang melewati pandemi lebih baik daripada kebanyakan negara ekonomi besar. Meski begitu, Negeri Sakura ini tengah dihantui gelombang ketiga infeksi yang terbukti lebih luas dan mematikan daripada yang sebelumnya

Sebelumnya, Perdana Menteri Pemerintahan Yoshihide Suga telah menuai kritik atau kurangnya pengujian di Jepang. Pemerintahnya berada di bawah tekanan untuk menunjukkan bahwa pandemi telah terkendali dengan waktu kurang dari 200 hari sampai dimulainya Olimpiade Musim Panas di Tokyo yang sudah tertunda setahun, sementara vaksinasi belum dimulai.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait