Lansia di Jepang Meninggal 3 Hari Setelah Divaksin, Pakar Selidiki Penyebab Kematian
Unsplash/Hakan Nural
Dunia

Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan seorang wanita lanjut usia yang meninggal dunia akibat pendarahan selama tiga hari setelah disuntik vaksin corona Pfizer. Lansia itu mendapatkan vaksinasi pada Jumat (26/2) lalu.

WowKeren - Seorang wanita lanjut usia di Jepang meninggal dunia akibat pendarahan selama tiga hari setelah disuntik vaksin corona Pfizer, Selasa (2/3). Kabar kematian itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Jepang.

Namun, Kementerian mengatakan ada kemungkinan jik kematian wanita 60 tahun itu tidak berkaitan dengan vaksin. "Pendarahan otak yang terjadi diduga karena hal yang biasa pada orang-orang dengan usia 40 hingga 60 tahun, berdasarkan contoh kasus di luar negeri tidak ada hubungan antara pendarahan otak dan vaksin virus corona," kata Kementerian Kesehatan mengutip perkataan dokter penasihat pemerintah Jepang Tomohiro Mario dikutip dari Reuters, Rabu (3/3). "Itu mungkin kasus kebetulan, tapi ada kebutuhan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan membuat penilaian oleh tim kerja untuk ke depannya."

Lansia itu mendapatkan vaksinasi pada Jumat (26/2) lalu. Ia kemudian menderita pendarahan otak 3 hari kemudian.


Kasus kematian usai vaksinasi ini adalah yang pertama kali terjadi di Negeri Sakura tersebut. Hingga kini, petugas Pfizer di Jepang masih belum buka suara akan peristiwa tersebut.

Sementara itu, otoritas kesehatan global memuji kecepatan perkembangan keselamatan dan efektivitas vaksin COVID-19. Tetapi tetap memperingatkan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang serius, agar berkonsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu sebelum divaksin.

Perlu diketahui, kasus kematian lansia setelah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer ini bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya, tuduhan tersebut dilayangkan usai 33 lansia di Norwegia meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin Pfizer. Meski begitu, Pemerintah Norwegia menegaskan jika meninggalnya puluhan lansia itu bukan disebabkan oleh vaksin Pfizer.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait