Baru-baru ini netizen Korea Selatan menyoroti perkembangan hubungan karakter Song Joong Ki dan Jeon Yeo Bin di episode terbaru 'Vincenzo'. Simak tanggapan lengkap mereka berikut ini.
- Eva Lestari
- Kamis, 18 Maret 2021 - 10:41 WIB
WowKeren - Episode terbaru "Vincenzo" yang tayang akhir pekan lalu masih menjadi perbincangan menarik di kalangan netizen Korea Selatan. Mereka terutama menyoroti perkembangan hubungan antara Hong Cha Young (Jeon Yeo Bin) dan Vincenzo (Song Joong Ki).
Dalam episode tersebut, kerjasama mereka untuk menjatuhkan Babel Group semakin kuat. Di tengah semua itu, benih-benih ketertarikan mulai menghampiri mereka. Hong Cha Young tampak terpikat dengan sejumlah perlakuan cuek namun manis yang ditunjukkan oleh Vincenzo.
Puncaknya ada di akhir episode delapan. Ketika Hong Cha Young dicecar pertanyaan wartawan setelah meluapkan emosinya pada Babel Group, Vincenzo langsung melindunginya dengan cara yang keren. Ia mengawal Hong Cha Young pergi sambil merangkul bahunya dengan senyum kemenangan.
Setelah menyaksikan perkembangan hubungan Vincenzo dan Hong Cha Young, netizen Korea Selatan langsung heboh sekaligus gembira. Simak beberapa komentar netizen berikut ini:
"Lihat wajah Cha Young yang jantungnya berdetak kencang karena terlalu berdebar-debar," tulis seorang netter. "Jika pria tampan melakukan itu padamu, jantungmu pasti akan berdetak kencang," imbuh netter yang lain. "Song Joong Ki terlihat seperti pengawalnya. Ada apa dengan bisikan itu, itu keren sekali," sambung yang lain.
"Vincenzo berkata, 'Apapun yang lebih dari ini, kami akan menganggapnya sebagai penyerangan' dan mengatakan 'Ayo pergi' sambil mengawalnya. Itu sangat keren," ujar netter yang lain. "Sepertinya hanya ada mereka berdua di dunia ini. Adegan terakhir adalah yang terbaik," sahut yang lain. "Kontak mata mereka membuat jantungku berdebar kencang hahaha," pungkas netter lainnya.
Sementara itu, "Vincenzo" baru-baru ini menuai kontroversi karena menghadirkan iklan Tiongkok tentang makanan khas Korea. Sejumlah netizen hingga profesor sejarah menilainya sebagai kontroversi berbahaya karena berpotensi menimbulkan klaim budaya sepihak oleh Tiongkok.
(wk/eval)
