2 Remaja WNI Jadi Korban Penyerangan di AS, KJRI Peringatkan Bahaya Xenofobia
Reuters
Dunia

Setelah dua remaja asal Indonesia menjadi korban penyerangan di Amerika Serikat, KJRI meminta WNI di sana untuk lebih berhati-hati. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

WowKeren - Dua remaja asal Indonesia dikabarkan menjadi korban penyerangan di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Merespon kejadian itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KJRI) New York menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengatasinya.

Selain itu, KJRI juga meminta WNI di sana untuk lebih waspada saat berada di tempat umum. Terutama karena penyerangan terhadap ras Asia di Negeri Paman Sam telah mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

"KJRI New York dan perwakilan RI di AS lainnya terus mengingatkan WNI untuk meningkatkan kehati-hatian atas kecenderungan meningkatnya xenofobia di AS," kata Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Sabtu (27/3).

Dia melanjutkan, "KJRI New York telah menghubungi perwakilan kantor Walikota Philadelphia untuk menyampaikan keprihatinan serta meminta informasi mengenai tindak lanjut penanganan kasus dimaksud."


Berdasarkan keterangan polisi setempat, serangan terhadap 2 WNI tersebut masuk dalam kategori bullying. "Pihak kepolisian informasikan bahwa untuk sementara kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassment dan bullying," ungkapnya.

Kendati demikian, otoritas setempat tengah melakukan penyelidikan dengan memantau rekaman CCTV yang ada. "Polisi Philadelphia sedang menyelidiki rekaman CCTV kejadian dimaksud untuk menentukan apakah kasus ini bermotif rasial atau kebencian terhadap etnis tertentu," jelas Faizasyah.

Sementara itu, kedua remaja yang enggan diungkap identitasnya tersebut menceritakan asal mula kejadian kepada NBC. Awalnya mereka menunggu kedatangan kereta SEPTA di Stasiun City Hall pada Minggu (21/3). Namun tiba-tiba ada empat remaja yang menghampiri dan mulai melakukan perundungan.

Keduanya mengaku ditampar dan dipukul meski tidak melakukan kesalahan apa-apa. "Satu remaja menampar pipi kanan teman saya dan saya mulai menangis. Remaja lainnya kemudian memukul kepala bagian kiri saya beberapa kali sampai saya terjatuh," ujar salah satu remaja WNI.

NBC sendiri menganggap serangan terhadap remaja 17 dan 18 tahun tersebut sebagai serangan rasial. Karena itulah mereka memilih untuk mengangkat masalah ini ke permukaan agar diketahui oleh lebih banyak orang.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait