Cover majalah Harper's BAZAAR China yang menampilkan Lisa BLACKPINK baru-baru ini dihapus dari media sosial mereka. Penggemar menduga bahwa pemicunya sebagai berikut.
- Chusnul Chotimah
- Kamis, 01 April 2021 - 14:56 WIB
WowKeren - Lisa BLAcKPINK (Black Pink) menjadi artis berikutnya terkena dampak dari masalah sistem kerja paksa di industri tekstil Xinjiang, Tiongkok. Potretnya baru-baru ini dihapus dari media sosial majalah Harper's BAZAAR China.
Belakangan banyak selebriti Tiongkok yang memutuskan hubungan dengan berbagai merek di bawah Better Cotton Initiative. Perusahaan dan merek berebut untuk memposisikan diri tergantung pada pendirian mereka.
Misalnya, setelah Jackson GOT7 menyatakan bahwa ia memutuskan hubungan dengan Adidas, Shinsegae Duty Free dengan cepat menghapus gambarnya dari media sosial, meski ia adalah model terbaru mereka.
Di sisi lain, Lisa ditempatkan pada posisi yang tidak menguntungkan meskipun tidak berpartisipasi dalam sikap politik apa pun. Karena Lisa adalah orang Thailand, ia secara alami bukan bagian dari politik Tiongkok. Namun cover majalah BAZAAR China yang menampilkan Lisa baru-baru ini dihapus dari media sosial mereka.
Hubungan Lisa dengan Adidas Originals diduga membuat BAZAAR China berada di posisi yang sulit. BLACKPINK adalah model untuk Adidas Originals baik di Korea Selatan maupun di seluruh dunia. Karena itu, banyak netizen Tiongkok berspekulasi bahwa sampulnya dihapus secara tidak adil karena hal ini.
"Mungkin karena pakaiannya terbuat dari tekstil Xinjiang," tulis netizen. "Karena dia mewakili Adidas," tambah netizen lain. "Mungkin itu karena dia mendukung Adidas, dan Adidas memboikot Xinjiang Cotton, jadi tidak terlalu baik bagi BAZAAR untuk menggunakannya sebagai sampul majalah," pungkas lainnya.
Penggemar menyadari bahwa meskipun Lisa pernah ditampilkan di halaman utama Weibo BAZAAR China, penelusuran cepat saat ini tidak menghasilkan apa-apa. Baik manajemen BAZAAR China maupun BLACKPINK belum menangani masalah ini secara langsung.
Perusahaan di bawah Better Cotton Initiative termasuk Adidas, Nike, H&M, dan lainnya. Mereka telah menyuarakan boikot mereka terhadap tekstil Xinjiang. Sebagai pembalasan, beberapa orang Tiongkok menyerukan boikot merek-merek ini.
(wk/chus)
