Nama KH Hasyim Asy'ari Hilang Dari Kamus Sejarah, Gus Miftah: Dear Kemendikbud Lebih Hati-Hati Lagi
Instagram/gusmiftah
Selebriti

Beberapa hari yang lalu, umat Nahdiyin dikejutkan dengan hilangnya nama Hasyim Asyari dari Kamus Sejarah. Sejumlah tokoh pun langsung bereaksi, tak terkecuali Gus Miftah.

WowKeren - Gus Miftah langsung memberikan tanggapan seusai mendengar kabar hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I buatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Seperti diketahui, KH Hasyim Asy'ar merupakan salah satu ulama Indonesia sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sontak saja, banyak pihak yang kemudian memberikan tanggapannya soal hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari, termasuk Gus Miftah.

Lewat akun media sosialnya, pendakwah kelahiran Lampung, Sumatera Selatan itu mengunggah sebuah video terkait isu tersebut. Video berdurasi lebih dari dua menit itu mengungkapkan kekecewaan Gus Miftah terkait hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari.

"Berita mengejutkan hari ini adalah atas hilangnya nama Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari dari kamus sejarah Indonesia," kata Gus Miftah membuka videonya. "Saya rasa ini sesuatu yang sangat fatal."

Menurut Gus Miftah, saat ini semangat nasionalisme dan kebangsaan warga Indonesia sudah mulai luntur. Semangat nasionalisme yang mulai luncur ditambah hilangnya nama ulama besar sekaliagus pahlawan nasional menjadi suatu kebodohan tersendiri.


Sementara itu, Kemendikbud sendiri sudah langsung memberikan klarifikasi soal hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dari kamus sejarah. Melalui Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, Kemendikbud mengaku adanya kealpaan dalam proses penyusunan kamus sejarah tersebut. Mereka pun menepis bila tindakan tersebut dilakukan karena kesengajaan.

Kendati demikian, Gus Miftah tetap menilai bahwa tindakan tersebut adalah suatu kebodohan terlepas dilakukan dengan sengaja maupun tidak. Sebab, pengetahuan kebangsaan dan nasionalisme pada generasi bangsa saat ini sudah mulai luntur. Ia pun meminta Kemendikbud untuk lebih berhati-hati lagi.

"Ini baik sengaja maupun tidak sengaja saya pikir merupakan sebuah kebodohan," imbuh Gus Miftah. "Dulu kita kenal Cut Mutia, Cut Nyak Dien dan sebagainya. Hari ini anak-anak tahunya Cut Keke, Cut Tari dan sebagainya. Saya pikir ini suatu kemunduran."

Gus Miftah pun meminta perubahan tersebut bisa menjadi perhatian bersama terlebih menyoal nasionalisme dan kebangsaan. Permasalahan itu juga perlu segera diantisipasi bersama.

"Harus segera diantisipasi maka saya sangat prihatin kalau benar nama KH Hasyim Asy'ari dihapus dari kamus sejarah," pungakasnya. "Maka sekali lagi ini harus menjadi perhatian kita semuanya. Dear Kemendikbud, plis lebih hati-hati lagi."

(wk/Zahi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru