Dipakai di Indonesia, Data Vaksin Sinovac Terkait Risiko Dampak Buruk Dinilai Masih Kurang Oleh WHO
Pexels/Nataliya
Dunia

Penilaian ini didasarkan dari tinjauan para ahli independen di Kelompok Penasihat Strategis (SAGE) WHO terhadap uji klinis fase III Vaksin Sinovac di Tiongkok, Brasil, Indonesia, Turki, dan Chili.

WowKeren - Vaksin Sinovac asal Tiongkok merupakan salah satu vaksin virus corona (COVID-19) yang digunakan dalam program vaksinasi nasional di Indonesia. Kekinian, para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa data kualitas tentang risiko efek samping Vaksin Sinovac yang serius masih kurang.

Meski demikian, para ahli WHO menilai bahwa Vaksin Sinovac berkhasiat dalam mencegah COVID-19 pada orang dewasa di bawah 60 tahun. Penilaian ini didasarkan dari tinjauan para ahli independen di Kelompok Penasihat Strategis (SAGE) WHO terhadap uji klinis fase III Vaksin Sinovac di Tiongkok, Brasil, Indonesia, Turki, dan Chili.

"Kami sangat yakin bahwa 2 dosis CoronaVac manjur dalam mencegah COVID-19 yang dapat dikonfirmasi lewat tes PCR pada orang dewasa (18-59 tahun)," demikian kutipan asesmen SAGE yang diunggah ke situs WHO. Asesmen tersebut juga mengutip kesenjangan bukti keamanan vaksin bagi ibu hamil, dan tentang keamanan dan perlindungan klinis pada orang dewasa yang lebih tua, mereka dengan penyakit bawaan, dan evaluasi efek samping yang jarang terdeteksi melalui pemantauan keamanan pasca otorisasi.


Para ahli mengatakan mereka memiliki "tingkat keyakinan sedang" bahwa risiko dampak buruk pada orang berusia 59 tahun ke bawah rendah. Namun para ahli memiliki "tingkat kepercayaan yang rendah" dalam kualitas bukti bahwa risiko dampak buruk tersebut juga rendah untuk orang dewasa di atas 60 tahun.

"Kami memiliki keyakinan rendah pada kualitas bukti bahwa risiko kejadian buruk yang serius pada individu dengan penyakit penyerta atau kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko COVID-19 parah setelah satu atau dua dosis CoronaVac rendah," lanjutnya.

Adapun asesmen tersebut dilakukan tak lama setelah para ahli SAGE WHO menyuarakan "kepercayaan yang sangat rendah" terhadap data vaksin COVID-19 produsen obat milik negara Tiongkok, Sinopharm, mengenai risiko efek samping yang serius pada beberapa pasien. Namun para ahli masih meyakini kemampuan Sinopharm dalam mencegah penyakit COVID-19.

Di sisi lain, kelompok pakar WHO yang lain juga tengah meninjau Vaksin Sinovac untuk daftar penggunaan darurat WHO. Apabila Vaksin Sinovac berhasil masuk dalam daftar penggunaan darurat WHO, maka vaksin tersebut akan dapat didistribusikan melalui platform global COVAX dan mendapatkan dukungan internasional yang penting.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait