India Mulai Longgarkan Pembatasan Imbas Kasus Harian COVID-19 'Cuma' 80 Ribu
Dunia

Setelah dihantam 'tsunami' COVID-19 yang sampai menginfeksi 400 ribu orang sehari, India kini mulai melonggarkan pembatasan karena kasus harian turun ke titik terendah dalam 73 hari.

WowKeren - Beberapa waktu belakangan India menjadi titik terpanas penyebaran COVID-19 di tingkat global. Ratusan ribu kasus COVID-19 dikonfirmasi India setiap harinya, hingga banyak pihak menganalogikannya dengan "tsunami".

Namun tampaknya krisis kesehatan itu mulai berhasil dikendalikan, terbukti dari angka kasus harian India yang berkurang sampai 31 persen. Bahkan pada Minggu (12/6) waktu setempat, India melaporkan "hanya" 80.834 kasus dan menjadikannya angka terendah dalam 73 hari.

Tercatat ada penurunan kasus positif dalam sepekan di India hingga 31 persen. Meski demikian, tingkat kematian akibat COVID-19 ini masih mengalami peningkatan sampai 14 persen.

Meski tampaknya belum benar-benar teratasi, pemerintah India memutuskan untuk melonggarkan pembatasan COVID-19. Pemerintah Ibu Kota India, New Delhi, misalnya yang mengizinkan semua toko dan pusat perbelanjaan untuk kembali buka karena angka infeksi yang sudah menurun dalam 2 bulan terakhir.


Namun beberapa pusat kerumunan publik seperti bar, pusat kebugaran, salon, bioskop, dan taman tetap ditutup. Perdana Menteri Delhi, Arvind Kejriwal menyebut pasar dan restoran juga akan dibuka serta terus dipantau pekan ini.

"Kalau kami melihat ada kenaikan kasus virus Corona, kami akan kembali menerapkan pembatasan ketat," tegas Kejriwal dalam siaran pers di televisi pada Minggu (12/6) kemarin. Kebijakan pemerintah ini pun direspons dengan kekhawatiran dari sejumlah pihak.

Sebagai informasi, saat ini rumah sakit di Delhi masih kesulitan menyediakan tabung oksigen dan ranjang untuk pasien. Namun awal bulan Juni 2021 ini Delhi juga sudah mengizinkan bisnis membuka kembali dengan partisipasi sampai maksimal 50 persen karyawan, serta beberapa transportasi publik juga kembali beroperasi.

Rencana pelonggaran pembatasan ini juga direspons keras oleh sejumlah pakar. Pasalnya baru 5 persen dari sekitar 950 juta orang dewasa yang baru menerima suntikan dua dosis vaksin, menyisakan jutaan nyawa lain dalam kerentanan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait