Perusahaan Kondom Jepang 'Ketar-Ketir' dengan Olimpiade Tokyo
Pixabay/Wounds_and_Cracks
Dunia

Adanya larangan terhadap penggemar dari luar negeri untuk datang hingga aturan dan regulasi virus yang ketat selama Olimpiade membuat distribusi kondom terganggu.

WowKeren - Bagi perusahaan kondom Jepang, Olimpiade adalah kesempatan emas untuk mendistribusikan produk mereka. Namun Olimpiade kali ini, yang digelar di bawah protokol pencegahan COVID-19 yang ketat, membuat perusahaan harus menelan pil pahit.

Segera setelah Tokyo dinobatkan sebagai tuan rumah 2020, perusahaan kondom Jepang maju dengan manufaktur mereka untuk memastikan cakupan maksimum saat gelaran event tersebut berlangsung. Namun, karena adanya larangan terhadap penggemar di luar negeri, aturan dan regulasi virus yang ketat yang mencegah distribusi kondom premium mereka ke pesaing telah membuat produsen kempis.

Meski demikian, penyelenggara pertandingan tetap mendistribusikan kondom lebih dari 100.000 ke para atlet. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS. "Kondom yang dibagikan tidak dimaksudkan untuk digunakan di Desa Olimpiade," kata panitia penyelenggara.

Sementara distribusi sedang berlangsung, ada masalah lain bagi produsen. Produsen dilarang mendistribusikan model berharga mereka, kondom yang hanya setebal 0,01mm. Produsen hanya dapat mendistribusikan kondom berbasis lateks, sedangkan untuk model ultra-tipis terbuat dari poliuretan. Hal ini seperti yang disampaikan Asosiasi Industri Kondom Jepang. Tentu saja ini menjadi berita buruk pagi produsen.


"Ketika saya mengetahui tentang persyaratan itu, saya berpikir, 'Ya Tuhan … mungkinkah itu benar?" kata seorang sumber yang berkecimpung di industri tersebut. "Kami benar-benar berharap dapat menawarkan yang (sangat tipis) ini."

Pada tahun 2018, pembuat kondom terkemuka Sagami Rubber Industries membuka pabrik baru di Malaysia untuk memenuhi perkiraan kenaikan permintaan. Juru bicara Hiroshi Yamashita mengatakan saat itu jika Olimpiade adalah kesempatan besar.

"Hanya perusahaan Jepang yang sekarang memproduksi kondom setipis 0,01-0,02 mm," ujar Yamashita. "Kami melihat (Olimpiade) sebagai kesempatan yang sangat berharga untuk memberi tahu dunia tentang teknologi tinggi Jepang."

Sejak Olimpiade Seoul yang digelar pada 1988 lalu, ratusan ribu kondom gratis telah dibagikan. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong seks yang aman saat para atlet elit dunia berbaur dalam jarak dekat.

Pandemi memang telah membawa masa-masa sulit. Perbatasan Jepang secara efektif ditutup untuk turis dan penyelenggara Olimpiade melarang penonton luar negeri untuk datang, yang mana ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru