Malaysia Berencana Izinkan Warga yang Sudah Vaksin Penuh ke Singapura dengan Paspor Khusus
Unsplash/Esmonde Yong
Dunia

Malaysia sedang berbicara dengan Singapura agar negara kepulauan itu mengizinkan penduduk setempat yang divaksinasi penuh untuk bepergian ke sana dengan mengakui status inokulasi.

WowKeren - Seiring dengan kian masifnya upaya vaksinasi ke penduduk, sejumlah negara pun mulai mengambil langkah terkait pelonggaran pembatasan. Tak seperti awal-awal pandemi menyebar tahun lalu ketika negara-negara saling menutup rapat pintu mereka untuk orang asing kondisi itu perlahan berubah.

Malaysia misalkan. Negara tetangga yang satu ini sedang berencana untuk mengizinkan warganya bepergian ke Singapura dengan syarat khusus. Malaysia sedang dalam pembicaraan dengan Singapura agar negara kepulauan itu mengizinkan penduduk setempat yang divaksinasi penuh untuk bepergian ke sana dengan mengakui status inokulasi mereka.

Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasional COVID-19 Khairy Jamaluddin mengatakan rencana itu akan melibatkan penggunaan aplikasi MySejahtera untuk pengecekan vaksin tersebut. Tak hanya Singapura, namun juga sejumlah negara lain.

"Setelah Anda memiliki profil kuning di MySejahtera Anda, itu berarti Anda telah divaksinasi sepenuhnya," kata Khairy. Dia mengatakan diskusi juga sedang berlangsung dengan beberapa negara lain untuk membuat mereka mengenali status vaksinasi orang Malaysia yang diinokulasi penuh yang ditampilkan di MySejahtera.


"Kami akan menggunakan kode QR," kata Khairy mengutip The Star. "Setelah Komite Teknis Manajemen Darurat COVID-19 merekomendasikan untuk mengizinkan kebebasan tertentu (seperti perjalanan internasional) yang saat ini tidak memungkinkan."

Lebih lanjut, Khairy mengatakan jika pembicaraan rencana ini hampir selesai dengan Singapura. "Pembicaraan kami dengan Singapura hampir selesai untuk pengakuan paspor vaksinasi," katanya seperti dikutip dalam laporan itu.

Sementara itu, Malaysia sendiri telah memperkenalkan rencana pemulihan COVID-19 yang terdiri dari empat fase. Masing-masing fase didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk jumlah kasus, tingkat inokulasi, dan tingkat keterisian rumah sakit.

Belum lama ini, gejala happy hypoxia yang dialami oleh kalangan pasien COVID-19 muda di Malaysia juga menuai sorotan. Happy hypoxia di kalangan pemuda dilaporkan telah menjadi salah satu penyebab kenaikan 35 persen jumlah pasien COVID-19 untuk kategori paling parah, yakni 4 dan 5.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru