Kim Jong Un Marahi Pejabat Senior Korut Atas Kegagalan Upaya Pencegahan COVID-19
AP Photo/Korean Central News Agenc
Dunia

Kim Jong Un mengkritik para pejabat senior karena dianggap tak kompeten, tidak bertanggung jawab, dan pasif dalam melaksanakan upaya anti-virus di tengah pandemi yang berkepanjangan.

WowKeren - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan telah memarahi pejabat tinggi dengan bahasa kasar atas kegagalan mereka dalam pencegahan pandemi virus corona (COVID-19) yang menyebabkan "krisis besar". Menurut laporan kantor berita resmi pemerintah Korut Korean Central News Agency (KCNA) pada Rabu (30/5), amarah Kim Jong Un tumpah dalam pertemuan Politbiro dengan Partai Buruh.

Media pemerintah Korut tidak menjelaskan secara spesifik situasi apa yang membuat Kim Jong Un mengadakan pertemuan tersebut. Namun Kim Jong Un mengkritik para pejabat senior karena dianggap tak kompeten, tidak bertanggung jawab, dan pasif dalam melaksanakan upaya anti-virus di tengah pandemi yang berkepanjangan.

"Pejabat senior yang bertanggung jawab atas urusan negara yang penting mengabaikan implementasi keputusan penting partai dalam mengambil langkah-langkah organisasi, kelembagaan, material, ilmiah dan teknologi seperti yang dipersyaratkan oleh kampanye pencegahan epidemi darurat negara yang berkepanjangan," tutur Kim Jong Un.

Hal tersebut dinilai menyebabkan terciptanya krisis besar dalam memastikan keamanan negara dan keselamatan rakyat, serta membawa konsekuensi serius. Padahal, Korut telah mengklaim masih belum menemukan infeksi COVID-19 di negaranya meski testing telah dilakukan terhadap ribuan warga.


Analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Seoul, Hong Min, menilai peristiwa ini mengindikasikan bahwa Kim Jong Un bisa jadi akan mengganti Perdana Menteri Kabinet Kim Tok Hun yang bertanggung jawab atas kegagalan dalam pekerjaan anti- epidemi pemerintah. Menurut Hong Min, Korut tidak akan pernah mengakui adanya infeksi COVID-19 di negaranya.

"Tidak ada kemungkinan bahwa Korea Utara akan pernah mengakui adanya infeksi – bahkan jika ada transmisi massal," ujar Hong Min. "(Korea) Utara asti tidak akan mengungkapkan perkembangan seperti itu dan akan terus mendorong kampanye anti-virus yang diklaim sebagai yang terbesar."

Meski demikian, Hong Min menilai ada sesuatu yang signifikan yang terjadi di Korut hingga Kim Jong Un harus menegur para pejabat senior. Hong Min menduga ada infeksi massal atau situasi dimana banyak orang berisiko langsung terpapar COVID-19.

Analisis senada juga disampaikan oleh analis di Institut Sejong Korea Selatan, Cheong Seong-Chang. Menurutnya, Korut berpotensi menghadapi masalah besar terkait virus corona di kota-kota perbatasan dekat Tiongkok, seperti Sinuiju atau Hyesan.

Cheong Seong-Chang menilai anggota Presidium yang kemungkinan dipecat Kim Jong Un adalah Jo Yong Won, yakni sekretaris Komite Sentral Partai Buruh. Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea menyatakan tidak memiliki informasi langsung untuk dibagikan terkait laporan Korut dan tiadk akan membuat prasangka terkait situasi pandemi di negara tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru