Kematian Akibat Kembang Api Melonjak Selama Lockdown Pandemi COVID-19
Pexels/Wendy Wei
Dunia

Tak hanya itu, kembang api juga menyebabkan banyak orang mengalami luka. Sekitar 15.600 orang dirawat di unit gawat darurat rumah sakit karena cedera kembang api pada tahun 2020.

WowKeren - Komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSA) AS mengatakan jika pandemi COVID-19 kemungkinan berperan dalam peningkatan 50 persen kematian akibat kembang api di Amerika Serikat. Banyak pertunjukan kembang api publik dibatalkan musim panas lalu karena pandemi COVID-19.

Akibatnya, banyak orang terdorong untuk menyalakan roket, kembang api, dan petasan di halaman belakang mereka sendiri, kata badan tersebut. Sebanyak 18 kematian terkait kembang api terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2020. Jumlah ini lebih banyak dari tahun sebelumnya dengan 12 yang dilaporkan pada tahun 2019.

Tak hanya itu, kembang api juga menyebabkan banyak orang mengalami luka. Sekitar 15.600 orang dirawat di unit gawat darurat rumah sakit karena cedera kembang api pada tahun 2020, dibandingkan dengan sekitar 10.000 pada tahun 2019.


Ketua pelaksana CPSC Robert Adler dalam rilis berita agensi mengatakan jika banyaknya angka ini menunjukkan betapa kembang api bisa memberikan dampak yang berbahaya. Oleh sebab itu konsumen harus sangat waspada saat menggunakan kembang api.

Sebagian besar cedera terkait kembang api yakni sekitar 66 persen terjadi di bulan sekitar liburan 4 Juli, antara 21 Juni dan 21 Juli. Selama bulan itu, lebih banyak pasien dirawat di rumah sakit atau dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan karena cedera kembang api yang parah. Jumlahnya meningkat menjadi 21 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang hanya 12 persen.

Orang dewasa muda berusia 20 hingga 24 tahun memiliki lonjakan terbesar dalam kunjungan gawat darurat untuk cedera terkait kembang api. Bagian tubuh yang paling sering terluka adalah tangan dan jari, lalu kepala, wajah dan telinga hingga mata.

"Kematian dan cedera tragis ini adalah pengingat betapa berbahayanya kembang api," ujarnya. "Konsumen harus menikmati pertunjukan kembang api profesional dari kejauhan, dan ekstra waspada saat menggunakan kembang api tipe konsumen."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait