Jepang Target 10 Negara Sepakati Paspor Vaksin, Ada Indonesia?
Flickr/travelstar
Dunia

Pemegang paspor vaksin tidak perlu lagi menunjukkan hasil negatif tes swab PCR dan karantina di negara kedatangan. Jepang menarget 10 negara bisa berkolaborasi dalam program ini.

WowKeren - Jepang boleh dibilang terlambat dalam menggelar vaksinasi di tengah pandemi COVID-19. Namun Jepang tidak ingin terlalu lambat dalam memulai hubungan internasional untuk memudahkan perjalanan warganya ke beberapa negara meski pandemi masih melanda.

Salah satunya dengan mengupayakan paspor vaksin yang ditarget bisa disepakati Jepang dengan 10 negara. Lantas adakah Indonesia atau negara Asia Tenggara lain dalam upaya penjajakan paspor vaksin tersebut?

Merujuk Japan Times, hanya lima negara yang disebutkan sebagai target kesepakatan paspor vaksin. Yakni Italia, Prancis, dan Yunani yang disebut berjalan lebih lancar ketimbang upaya penjajakan dengan Singapura dan Israel.

Sebagai informasi, jika disepakati, maka warga pemegang paspor Jepang bisa masuk ke sepuluh negara tersebut tanpa harus menjalani karantina atau menunjukkan hasil negatif tes swab PCR. Pemerintah Jepang menarget program paspor vaksin ini bisa berlaku mulai akhir Juli 2021 ini.


Namun pemerintah Jepang juga menjadi sasaran kritik karena tetap mewajibkan karantina bagi setiap pendatang yang masuk, termasuk dari negara yang sudah sepakat dengan program paspor vaksin mereka. Bahkan ketika pendatang itu sudah menjalani vaksinasi COVID-19 secara penuh, mereka tetap harus dikarantina selama 2 pekan.

Alasan itulah yang membuat Singapura dan Israel sulit menyambut baik rencana paspor vaksin yang diusulkan Jepang. Sumber Japan Times menyebut pemerintah Singapura dan Israel meminta perlakuan serupa untuk pemegang paspor negara mereka yang hendak masuk ke Jepang, yakni tanpa karantina atas hasil negatif tes swab PCR.

Jepang sendiri berdalih bahwa pihaknya sangat mewaspadai penyebaran virus Corona varian Delta sehingga tetap mewajibkan karantina ketat. "Sampai kami melihat penyebaran varian Delta bisa diatasi, akan sangat sulit bagi kami memberikan perlakuan serupa (tidak mengarantina pendatang)," ujar sumber pemerintah Jepang yang tak disebutkan namanya, dikutip pada Selasa (6/7).

Di sisi lain, wacana paspor vaksin ini sudah berlaku di aliansi negara besar seperti Uni Eropa. Berupa paspor digital, pemegang paspor Uni Eropa bisa berkeliling di negara yang menyepakati tanpa harus menjalani tes atau karantina di negara tujuan.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri tidak terlalu mendukung wacana paspor vaksin ini. Pasalnya hingga kini upaya penanggulangan pandemi COVID-19 masih terus dilakukan, bahkan lonjakan tetap tercatat meski sudah mulai banyak warga yang menerima vaksinasi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru