Mata-Mata Korea Selatan Sebut Belum Ada Tanda-Tanda Kim Jong Un Sudah Divaksin COVID-19
AFP/KCNA
Dunia

Tak hanya itu, sampai saat ini juga belum ada laporan bahwa pemerintah Korea Utara telah mencoba mengamankan dosis vaksin COVID-19 untuk 26 juta warganya.

WowKeren - Agensi mata-mata Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis (8/7) bahwa belum ada tanda-tanda Presiden Korea Selatan Kim Jong Un sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Badan Intelijen Nasional mengatakan kepada anggota parlemen dalam pengarahan tertutup bahwa mereka belum mendeteksi informasi apa pun bahwa Korea Utara telah memperoleh vaksin.

Hal itu disampaikan oleh Ha Tae-keung, salah satu legislator yang menghadiri sesi tersebut. Dia mengutip NIS yang mengatakan tidak ada tanda-tanda bahwa Kim telah disuntik.

COVAX, program yang didukung PBB untuk mengirimkan vaksin COVID-19 ke seluruh dunia, mengatakan pada Februari lalu bahwa Korea Utara dapat menerima 1,9 juta dosis pada paruh pertama tahun ini. Namun hingga kini pengiriman belum dilakukan.

Tak hanya itu, sampai saat ini juga belum ada laporan bahwa Korea Utara telah mencoba mengamankan vaksin di tempat lain untuk 26 juta warganya. NIS memiliki catatan yang beragam dalam melaporkan perkembangan di Korea Utara.


Beberapa ahli non-pemerintah berspekulasi bahwa Kim dan deputi tingginya mungkin telah menerima vaksin yang diimpor melalui jalur tidak resmi. Anggota parlemen lain, Kim Byung-kee, mengutip NIS mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara berusaha menghilangkan harapan di antara warga biasa bahwa mereka akan menerima vaksin dari luar negeri.

Sebaliknya, pemerintah Korea Utara justru mendesak warganya untuk meningkatkan kewaspadaan anti-virus mereka. Negara itu kini disebut tengah membangun pos penjagaan di sepanjang perbatasan dengan Tiongkok. Langkah ini diambil dalam rangka mencegah penyeberangan perbatasan ilegal sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus.

Dia mengatakan anggota parlemen diberitahu bahwa Korea Utara bahkan tidak mengizinkan masuknya diplomat dari Tiongkok. Tak hanya itu, sekutu utamanya dan pemberi bantuan pun juga dilarang.

Kim Jong Un baru-baru ini memarahi pejabat tinggi karena kegagalan "penting" dalam pencegahan virus corona yang katanya menyebabkan "krisis besar." Hal ini bertolak belakang dengan sikap pemerintah yang terus mengklaim rekor sempurna dalam menghalau virus dari wilayahnya. Dan tentu saja, klaim ini menjadi tanda tanya besar bagi para ahli dari luar.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait