Amerika Serikat Kembali Alami Lonjakan COVID-19 Usai Berbulan-Bulan Turun
pixabay.com
Dunia

Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan kasus COVID-19 setelah berbulan-bulan mengalami penurunan. Lonjakan itu diduga didominasi oleh varian Delta yang sangat cepat menyebar.

WowKeren - COVID-19 masih menjadi wabah global yang saat ini tengah dihadapi oleh negara-negara dunia. Bahkan sejumlah negara mengalami lonjakan kasus.

Kasus COVID-19 di Amerika Serikat dilaporkan kembali meningkat setelah berbulan-bulan mengalami penurunan. Peningkatan itu terjadi selama tiga minggu terakhir, dan penyebabnya adalah varian Delta yang menyebar dengan sangat cepat.

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi naik menjadi sekitar rata-rata 23.600 sehari per Senin (12/7). Sementara itu, dua negara bagian yakni Maine dan South Dakota melaporkan bahwa jumlah kasus telah meningkat selama dua minggu terakhir.

"Jelas bukan kebetulan bahwa kami melihat waktu yang tepat untuk memperkirakan kasus akan terjadi setelah akhir pekan keempat Juli," tutur Dr. Bill Powderly selaku CO-Direktur Divisi Penyakit Menular di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, St. Louis.


Pada saat yang sama, beberapa bagian negara itu juga menghadapi resistensi vaksin yang dalam. Sementara itu, versi mutan yang sangat menular yakni Delta juga menyumbang bagian infeksi yang semakin besar.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, secara nasional, ada 55,6 persen dari semua orang AS telah menerima setidaknya satu suntikan dosis vaksin COVID-19. Sedangkan lima negara bagian lainnya memiliki tingkat vaksinasi lebih rendah.

Adapun negara tersebut adalah Missouri sebanyak 45,9 persen, Arkansas 43 persen, Nevada 50,9 persen, Louisiana 39,2 persen, dan Utah 49,5 persen. Negara bagian tersebut juga mengalami kenaikan kasus COVID-19 dalam dua minggu terakhir.

Meski terjadi lonjakan kasus COVID-19 setelah berbulan-bulan mengalami penurunan, angkanya tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk angka kematiannya rata-rata di bawah 260 orang per hari. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan dinilai efektif dalam mencegah terpapar dari virus tersebut.

Terkait dengan lonjakan kasus COVID-19 di negara bagian seperti Los Angeles Country dan St. Louis, otoritas kesehatan setempat meminta masyarakat untuk kembali mengenakan masker ketika berada di tempat umum. Kemudian, pejabat Chicago pada Selasa (13/7), mengumumkan bahwa pelancong yang belum divaksinasi dari Missouri dan Arkansas harus dikarantina selama 10 hari atau memiliki surat tes COVID-19 yang negatif.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru