Kata Menko Luhut Soal Wacana Perpanjangan PPKM Darurat
Instagram/luhut.pandjaitan
Nasional

Menko Luhut selaku Koordinator PPKM Darurat menjelaskan bahwa pemerintah telah memperkirakan kenaikan kasus COVID-19, tapi tidak menyangka peningkatannya secepat seperti sekarang.

WowKeren - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan pemerintah hinggan 20 Juli 2021 mendatang demi mengurangi mobilitas masyarakat. Meski demikian, ada wacana PPKM Darurat akan diperpanjang untuk menurunkan laju penularan COVID-19.

Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Darurat sendiri berharap penerapan kebijakan ini tidak perlu diperpanjang lagi. Luhut mengakui penerapan PPKM Darurat yang terlalu lama akan membuat perekonomian Indonesia terganggu.

"Kalau pertanyaan PPKM Darurat berlaku 20 Juli menghentikan sementara aktivitas sektor non-esensial sehingga berdampak pada kegiatan ekonomi nasional, ini tentu kita amati dengan cermat. Kita ada tim yang mengamati sampai berapa jauh kita boleh pergi. Istilah saya itu kalau kita membengkokkan sesuatu mesti ada batasnya, kalau bengkok terus dia patah," tutur Luhut dalam jumpa pers pada Kamis (15/7) hari ini. "Jadi kita mengamati betul masalah ekonomi ini. Jangan sampai (PPKM Darurat) kelamaan, juga malah membuat (ekonomi) mati."

Lebih lanjut, Luhut belum tahu hingga kapan PPKM Darurat perlu diterapkan untuk menekan laju penyebaran COVID-19. "Sampai kapan kita lakukan ini (PPKM Darurat), nanti kita akan evaluasi. Nanti saya akan bertemu Asosiasi Guru Besar Universitas Indonesia, dan kita akan meminta pendapat mereka juga," papar Luhut.


Adapun keefektifan PPKM Darurat sempat dipertanyakan karena kasus COVID-19 Indonesia terus menunjukkan peningkatan dan bahkan telah menembus lebih dari 50 ribu kasus per hari sejak Rabu (14/7) kemarin. Terkait hal ini, Luhut menyinggung soal masa inkubasi.

"Masa inkubasinya ini tadi saya sudah singgung adalah dua minggu sampai tiga minggu. Jadi di dalam tiga minggu ini bisa saja nanti apa yang terjadi, Yang kita tidak mau setelah tiga minggu itu jangan ada lagi naik," tegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) tersebut. "Supaya tidak naik, kita harus mengurangi kerumunan, karena (efek) kerumunan itu baru nanti kelihatan beberapa waktu ke depan."

Luhut juga memperingatkan besarnya penyebaran varian Delta. Ia pun menjelaskan bahwa pemerintah telah memperkirakan kenaikan kasus COVID-19, tapi tidak menyangka peningkatannya secepat seperti sekarang.

"Kasus meroket ini sudah kita duga juga akan terjadi, mungkin terjadi. Tapi tidak kita duga terus terang secepat ini," ungkap Luhut. "Tapi balik-balik karena pemahaman kita mengenai Delta Variant ini banyak yang enggak tahu, banyak yang tidak paham betul."

Menurut Luhut, Indonesia bukan satu-satunya negara yang terkejut dengan meroketnya kasus COVID-19 belakangan ini. Pasalnya, ilmu kedokteran dunia juga belum paham betul mengenai varian baru ini.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru