Bingung dengan Kebijakan Pemerintah, Rumah Sakit di Thailand Setop Vaksinasi COVID-19
Unsplash/Mat Napo
Dunia

Pihak rumah sakit mengatakan pada hari Kamis (15/7) bahwa mereka akan berhenti memberikan inokulasi di department store Central Plaza Nakhon Ratchasima mulai hari ini.

WowKeren - Salah satu rumah sakit di Thailand, Maharat Nakhon Ratchasima, terpaksa menangguhkan layanan vaksinasi COVID-19 mulai hari ini, Jumat (16/7). Keputusan ini diambil lantaran pihak manajemen bingung dengan kebijakan vaksinasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Rumah sakit mengatakan di halaman Facebook-nya pada hari Kamis (15/7) bahwa mereka akan berhenti memberikan inokulasi di department store Central Plaza Nakhon Ratchasima mulai Jumat dan seterusnya. Tak pelak, pengumuman ini pun disambut dengan protes mengingat ribuan orang sebelumnya mendaftar dan menerima vaksinasi di sana.

Asisten direktur rumah sakit, Dr Jade Boonyawongwirote, mengumumkan di halaman Facebook rumah sakit terkait penghentian itu. Mereka menyalahkan kebijakan pemerintah tentang pencampuran vaksin yang dianggap justru menimbulkan kebingungan.


Diketahui, Kementerian Kesehatan Masyarakat awal pekan ini merekomendasikan pemberian vaksin Sinovac dan AstraZeneca secara seri. Namun, otoritas internasional dan lokal kemudian menyerukan peninjauan kembali keputusan tersebut.

Sementara itu, di zona merah gelap termasuk Bangkok, tempat tidur rumah sakit langka karena meningkatnya infeksi COVID-19. Menteri Tenaga Kerja Thailand Suchat Chomklin berusaha keras untuk menjelaskan dugaan proposal yang bocor untuk menghentikan testing COVID-19 pada pekerja migran asing. Ia mengatakan bahwa alih-alih menghentikan pengujian pekerja migran asing, Kementerian berupaya mencari lebih banyak tempat untuk diubah menjadi rumah sakit lapangan.

Sementara itu di Malaysia, kebijakan mencampur vaksin tampaknya masih belum akan diambil. Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan jika hal ini disebabkan karena data yang ada masih belum memadai.

Sejauh ini Badan Pengatur Farmasi Nasional (NPRA) belum menerima data, laporan, atau bukti dari perusahaan vaksin tentang bagaimana campuran vaksin berhasil mengendalikan infeksi COVID-19. Oleh sebab itu, pihaknya masih terus melakukan pemantauan hingga saat ini.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait