Tewaskan 125 Orang, Banjir Bandang di Eropa Barat Terkait Memburuknya Perubahan Iklim?
Dunia

Sebagian besar korban meninggal dilaporkan di Jerman khususnya wilayah Rhine-Westphalia Utara dan Rhineland-Palatinate. Para pejabat mengatakan sebanyak 1.500 orang masih hilang

WowKeren - Banjir bandang telah melanda negara di Eropa bagian barat seperti Jerman dan Belgia. Musibah ini telah menewaskan setidaknya 125 orang, kata pihak berwenang pada Jumat (16/7) waktu setempat.

Banjir ini melanda setelah terjadi perubahan cuaca selama beberapa minggu terakhir, suhu tinggi, kekeringan dan curah hujan yang parah. Ahli cuaca mengatakan jika cuaca buruk seperti itu pada umumnya terjadi sekali dalam satu generasi. Namun kali ini lebih sering terjadi sebagai akibat dari memburuknya perubahan iklim.

Para pejabat mengatakan bahwa sedikitnya 105 orang tewas di Jerman dan sekitar 20 orang tewas di Belgia ketika air meluap dari sungai yang diguyur hujan. Air bah juga menerjang jalan raya, rumah, dan bangunan lainnya.

Banjir juga dilaporkan terjadi di Belanda dan Luksemburg. Sementara itu di provinsi Limburg, Belanda, pihak berwenang telah memerintahkan penduduk di sepanjang Terusan Juliana mengungsi usai tanggul di sana jebol.


Sebagian besar korban meninggal dilaporkan di Jerman khususnya wilayah Rhine-Westphalia Utara dan Rhineland-Palatinate. Para pejabat mengatakan sebanyak 1.500 orang masih hilang.

Kondisi diperparah dengan jaringan seluler yang terputus serta akses internet yang terganggu. Hal ini menyebabkan komunikasi menjadi lebih sulit. Para pejabat menilai situasi ini berpotensi meningkatkan jumlah orang hilang.

''(Di) beberapa tempat saluran telepon masih terputus dan penerimaan sulit,'' kata Ulrich Sopart, seorang petugas polisi di Koblenz, menurut CNN. "Kami berharap orang-orang akan menghubungi kerabat, rekan kerja, atau teman mereka untuk memberi tahu bahwa kondisi mereka baik-baik saja."

Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan negaranya akan mengadakan hari berkabung nasional untuk korban banjir Selasa (20/7). "Apa yang seharusnya menjadi hari-hari musim panas yang indah tiba-tiba berubah menjadi hari-hari yang gelap dan sangat menyedihkan bagi sejumlah besar warga kita," sebutnya.

Pihak berwenang telah mengerahkan hampir 1.000 tentara Jerman untuk membantu upaya penyelamatan. Awak darurat menggunakan perahu karet dan helikopter untuk melakukan pencarian dan evakuasi penduduk yang terjebak.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait