Kasus Harian COVID-19 Capai Lebih Dari 10 Ribu, Thailand Perketat Pembatasan Mobilitas Masyarakat
AP Photo/Sakchai Lalit
Dunia

Kasus harian COVID-19 di Thailand saat ini telah mencapai lebih dari 10 ribu. Menanggapi hal tersebut, pemerintah semakin memperketat pembatasan mobilitas masyarakat.

WowKeren - COVID-19 masih menjadi wabah global yang dihadapi oleh negara-negara di dunia, termasuk Thailand. Thailand melaporkan kasus harian COVID-19 di wilayahnya telah mencapai lebih dari 10 ribu kasus.

Menanggapi angka kasus tersebut, Thailand semakin memperketat pembatasan mobilitas masyarakat. Selain itu, Thailand juga memperingatkan untuk segera mengambil tindakan lanjut atas kenaikan tersebut.

Angka kematian akibat COVID-19 pun mencetak rekor yakni di angka 141 orang per Sabtu (17/7). Kenaikan tersebut terjadi di tengah pemberlakuan pembatasan mobilitas masyarakat. Adapun pembatasan ini dilakukan di Bangkok dan sejumlah provinsi lainnya.

Thailand sendiri telah mengalami lonjakan kasus COVID-19 sejak April lalu, dan membuat sejumlah rumah sakit kewalahan dalam merawat pasien yang terpapar virus. Kemudian juga membuat perekonomian semakin mengalami kegoyahan dan membuat rencana pemulihan pariwisata tidak berjalan sesuai rencana.


Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga sempat mengalami perlambatan. Perlambatan ini membuat 5 persen masyarakat baru divaksinasi penuh, sementara 15 persen baru disuntik dosis pertama.

"Saya ingin semua orang menyadari kebutuhan kita untuk segera memberlakukan tindakan yang lebih ketat," tulis Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha di Facebook-nya pada Jumat (16/7). "Kita semua mungkin terpengaruh dan merasa tidak nyaman dalam banyak hal."

Pemerintah Thailand saat ini tengah memberlakukan langkah-langkah tambahan untuk mengendalikan lonjakan kasus COVID-19, termasuk larangan pertemuan dan segala kegiatan yang dapat memicu penularan virus. Kemudian, aksi demo terhadap pemerintah atas ketidakpuasan penanganan pandemi juga dilarang.

Prayuth mengatakan bahwa masyarakat yang melanggar kebijakan tersebut akan dikenakan sanksi berupa hukuman dua tahun penjara dan/atau denda hingga 40 ribu Baht atau setara Rp17,6 juta. Langkah-langkah tambahan dalam pembatasan mobilitas masyarakat ini diharapkan bisa mengendalikan penyebaran COVID-19.

Adapun kebijakan tambahan itu adalah menutup tempat fasilitas umum di sektor non esensial dan juga menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Prayuth mengatakan bahwa Komite Medis pemerintah akan membahas dan mempelajari langkah-langkah penguncian wilayah atau lockdown di negara-negara lain sebelum diterapkan di Thailand.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru