Jokowi Singgung Varian Baru COVID-19, PPKM Darurat Diperpanjang Lagi?
Twitter/setkabgoid
Nasional

Pemerintah hingga saat ini masih terus berjuang untuk bisa melawan pandemi COVID-19. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah agar bisa segera mengakhiri pandemi.

WowKeren - Pandemi COVID-19 hingga saat ini belum juga berakhir. Pemerintah Indonesia sendiri tengah berupaya keras dalam menangani permasalahan tersebut. Adapun cara yang dilakukan pemerintah adalah mulai dari pembatasan mobilitas masyarakat hingga percepatan vaksinasi COVID-19.

Dalam pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa akhir dari pandemi COVID-19 ini menjadi lebih panjang. Hal ini lantaran adanya varian baru COVID-19, seperti Delta. Bahkan ia juga menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan telah ada varian baru lagi.

"Akhir pandemi ini belum bisa diprediksi, setelah varian pertama datang varian Delta," tutur Jokowi dalam pengarahan yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/7). "Tiga hari yang lalu WHO menyampaikan diperkirakan akan muncul lagi varian baru lagi, dan ini akan menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan."


Maka dari itu, Jokowi meminta para kepala daerah untuk fokus menghadapi masalah pandemi COVID-19. Para kepala daerah diharuskan memiliki kemampuan pengorganisasian yang baik. "Artinya kita butuh ketahanan napas yang panjang," imbuhnya.

Lebih lanjut, terkait dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Jokowi menyebut bahwa dirinya mendengar aspirasi untuk melonggarkan kebijakan itu. Akan tetapi, jika dilonggarkan di tengah pandemi seperti saat ini, menurutnya akan berbahaya.

"Saya paham ada aspirasi agar kegiatan sosial masyarakat dan ekonomi bisa dilonggarkan," terang Jokowi. "Hal semacam ini bisa dilakukan jika kasus penularan rendah, jika kasus kronis yang masuk ke rumah sakit juga rendah."

Selain itu, Jokowi juga menegaskan apabila dilakukan pelonggaran kebijakan PPKM Darurat, itu bisa membuat fasilitas kesehatan menjadi kolaps. "Bayangkan kalau pembatasan ini dilonggarkan, kemudian kasusnya naik lagi, dan kemudian rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada," lanjutnya.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta pemda untuk mempersiapkan rumah sakit daerah hingga cadangan untuk penanganan COVID-19. Hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi jika rumah sakit penuh. "Jangan sudah penuh, baru menyiapkan, akan terlambat," tandas Jokowi.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait