Korea Utara Desak Warganya Jadi 'Pompa Air' di Tengah Kekeringan yang Melanda
AP Photo/Wong Maye-E
Dunia

Di seluruh Korut, tanah mengering pada kedalaman 2 hingga 8 inci. Cuaca panas dan kering menghambat pertumbuhan padi dan membuat daun jagung mengering.

WowKeren - Suhu ekstrem tinggi tak hanya melanda benua Eropa dan Amerika, namun juga Asia. Di Korea Utara misalkan, suhu tinggi akibat cuaca ekstrem berdampak pada tanaman.

Hal ini pun membuat petani di sana kewalahan. Surat kabar Partai Buruh Korea Rodong Sinmun melaporkan pada hari Senin (26/7) bahwa negara itu telah mendapat kurang dari satu inci hujan pada pertengahan Juli. Yang mana, curah hujan ini adalah yang terendah kedua sejak 1981.

Surat kabar itu mengatakan suhu siang hari mulai melebihi 97,7 derajat Fahrenheit mulai Selasa. Cuaca panas dan kering "menghambat pertumbuhan padi" dan "mengeringkan daun jagung."


Di seluruh Korut, tanah mengering pada kedalaman 2 hingga 8 inci seperti di Kabupaten Sohung di Provinsi Hwanghae Utara, Kabupaten Junggang dan Jasong di Provinsi Jagang, Kabupaten Kosong, dan Anbyon di Provinsi Kangwon dan Kabupaten Hongwon dan Sinhung di Provinsi Hamgyong Selatan. Oleh sebab itu, surat kabar tersebut mendesak warga untuk bertindak.

"Kami membutuhkan seorang pekerja yang terus-menerus merenungkan isu-isu yang menjadi perhatian Partai, dan berusaha keras untuk mengatasinya," tulis surat kabar. Lebih jauh, surat kabar itu juga meminta warga bersedia "menuangkan air kehidupan ke dalam koperasi pertanian sosialis, bahkan jika itu berarti mereka sendiri yang menjadi pompa air atau kantong air."

Seperti diketahui, situasi pangan di negara tetangga Korea Selatan tersebut telah membuat pemimpinnya, Kim Jong Un, resah. Bulan lalu pemimpin itu mengatakan kondisi pertanian "tegang" dan sektor itu "gagal memenuhi rencana produksi biji-bijiannya" akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh topan tahun lalu.

Newsis melaporkan bahwa juru bicara kementerian unifikasi Seoul Lee Jong-joo mengatakan pada hari Senin (26/7) bahwa kemungkinan produksi biji-bijian Korea Utara akan "sangat terpengaruh oleh topan, banjir dan kekeringan". Tak hanya bulan ini, namun juga berikutnya. Awal Juli lalu Organisasi Pangan dan Pertanian mengatakan Korea Utara diperkirakan akan menghadapi kekurangan pangan sekitar 860.000 ton tahun ini.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru