Pusat Karantina Negara Bagian Malaysia Catat Lonjakan Pasien COVID-19 Usai Perayaan Idul Adha
Dunia

Lonjakan pasien mengakibatkan 11 pusat karantina mencapai tingkat okupansi antara 80 dan 98 persen. Secara keseluruhan ada lebih dari 2.000 tempat tidur yang disediakan.

WowKeren - Pusat Karantina dan Perawatan Risiko Rendah (PKRC) COVID-19 di Negara Bagian Kelantan, malaysia mencatat lonjakan jumlah pasien. Direktur PKRC Dr Mohd Zurairie Mohd Zubir mengatakan peningkatan terjadi usai momen perayaan Idul Adha.

Dia mengatakan ini telah mengakibatkan 11 PKRC mencapai tingkat pemanfaatan kapasitas antara 80 dan 98 persen. Secara keseluruhan ada lebih dari 2.000 tempat tidur yang disediakan.

"Secara keseluruhan ada 2.300 tempat tidur di semua PKRC di negara bagian," ujarnya. "Dan tingkat pemanfaatan tempat tidur untuk beberapa pusat, yaitu di Pusat Tarbiah Islam Kelantan (PUTIK) di Pengkalan Chepa dan Jubli Perak, Kota Baru, telah mencapai 98 persen."

Untuk menambah jumlah lokasi, pemerintah akan membuka pusat karantina di sekolah menengah. Tak hanya itu, pemerintah juga tengah membidik untuk mendirikan pusat karantina baru di luar Kota Baru.


"Oleh karena itu, kami akan membuka kembali PKRC di Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Salor," jelasnya lagi. "Kami juga tengah mengidentifikasi lokasi di luar kabupaten Kota Baru untuk pendirian PKRC baru."

Pada Selasa (27/7), Kelantan mencatat total 592 kasus baru COVID-19 dan enam klaster baru. Zurairie mengatakan untuk menghindari penumpukan pasien di PKRC, pasien akan dipulangkan setelah menjalani evaluasi klinis.

Pasien Kategori I yang tidak menunjukkan gejala, akan dipantau minimal 24 jam sebelum ditempatkan di bawah Perintah Isolasi Rumah (HIO). "Untuk pasien tanpa gejala dalam kategori lain, mereka akan diizinkan untuk kembali ke rumah dan ditempatkan di bawah HIO setelah dipantau secara klinis selama 48 hingga 72 jam," katanya.

Kendati demikian keputusan untuk menempatkan pasien di bawah HIO juga akan dibuat berdasarkan kriteria lain. Misalnya kondisi rumah mereka dan harus dapat dihubungi setiap saat untuk memfasilitasi pemantauan.

Lebih dari 50 persen tempat tidur klinis di dua PKRC hibrida di negara bagian itu ditempati oleh pasien dari Kategori III dan IV. Mereka berasal dari rentang usia antara 20 hingga 40 tahun.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru