Limbah B3 medis saat ini menjadi sebuah permasalahan yang harus diperhatikan dan dipikirkan pemerintah. Sebab, bisa saja dari limbah tersebut memunculkan klaster baru COVID-19.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Kamis, 29 Juli 2021 - 13:33 WIB
WowKeren - Selama pandemi COVID-19 berlangsung, limbah medis menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan adanya tes swab yang dilakukan oleh banyak masyarakat serta pasien COVID-19.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) medis COVID-19. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi klaster baru dan penyebaran COVID-19.
"Masalah limbah B3, limbah ini menjadi persoalan karena ini juga menjadi masalah baru di dalam rangka kita memutus penularan," tutur Ma'ruf dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan seluruh Satgas Penanganan COVID-19 DIY, Rabu (28/7). "Jangan sampai limbah ini juga menjadi sumber penularan baru, sehingga perlu ditangani dengan serius."
Ma'ruf menyampaikan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, maka diperlukan penanganan serius dan langkah konkret dalam pengolahan limbah B3 itu. Terkait hal itu, saat ini tengah dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan.
Kemudian Ma'ruf meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY untuk bisa ikut berperan aktif dalam pengolahan limbah medis B3. Mulai membuat formulasi langkah-langkah hingga berkoordinasi di tingkat daerah dan pemerintah pusat mengenai pembahasan yang lebih mendalam. Lantas ia pun berharap ada semacam Badan Layanan Umum yang menangani pesoalan limbah media COVID-19 tersebut.
"Atau apa yang menangani, karena itu saya minta nanti Pak Gubernur untuk berkoordinasi. Sebab, masalah limbah ini menjadi masalah sangat penting harus diatasi," terang Ma'ruf. "Perlu penyediaan fasilitas pengolahan yang cukup, ya itu supaya semua dicek."
Selanjutnya, Ma'ruf kembali menegaskan kepada Pemda dan Satgas Penanganan COVID-19 DIY, untuk memastikan 3T (testing, tracing, treatment) berjalan dengan baik. Hal ini perlu dipastikan dan harus selalu dipantau sebagai bentuk upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.
Ma'ruf juga berpesan kepada seluruh jajaran pemerintah DIY untuk dapat terus berupaya sebaik mungkin dalam menangani pandemi. "Saya minta agar tes ini sebanyak mungkin diupayakan berasal dari pelacakan kontak," tandas Ma'ruf.
(wk/tiar)
