Angka Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Thailand Perpanjang Lockdown
pixabay.com/Ilustrasi
Dunia

Selain vaksinasi, penguncian wilayah atau lockdown menjadi upaya dalam mengatasi pandemi COVID-19. Sebelumnya, Thailand telah memberlakukan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat itu.

WowKeren - Pandemi COVID-19 masih terjadi di negara-negara dunia, termasuk Thailand. Sebelumnya, pemerintah Thailand telah menetapkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat sebagai bentuk upaya dalam menangani COVID-19.

Kini, pemerintah Thailand diketahui memperpanjang kebijakan penguncian wilayah atau lockdown dan jam malam selama dua minggu ke depan. Adapun perpanjangan ini akan mulai berlaku pada Selasa (3/8) besok.

Pada perpanjangan kali ini, pemerintah Thailand menambahkan 16 Provinsi ke daftar zona merah gelap atau maksimum dan kontrol ketat. Kelompok ini merupakan daerah yang paling parah terkena pandemi COVID-19.

Apisamai Srirangson selaku Juru Bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA), mengatakan jam malam akan dibatasi dari pukul 21.00 hingga 04.00 pagi. Kemudian kebijakan dan aturan lainnya juga akan diterapkan di Bangkok dan 28 provinsi lainnya.


Pihaknya akan kembali mengevaluasi situasi pandemi pada 18 Agustus mendatang. Penguncian wilayah ini pun diprediksi bisa dilakukan hingga akhir Agustus apabila angka COVID-19 masih terus tinggi.

"Sangat memungkinkan pembatasan akan berlanjut hingga 31 Agustus jika situasinya tidak membaik," terang Apisamai dalam konferensi pers di Gedung Pemerintah setelah pertemuan virtual CCSA yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayut Chan-ocha, Minggu (1/8).

Apisamai mengatakan bahwa CCSA juga memutuskan untuk memberikan pelonggaran terhadap rumah makan atau restoran di zona merah gelap untuk menjual makanan melalui pengiriman online. Kemudian kebijakan pembatasan juga tetap berlaku, termasuk perjalanan antar provinsi.

Lebih lanjut, Apisamai mengatakan bahwa bagi para pelaku perjalanan antar provinsi, khususnya zona merah gelap, wajib memiliki alasan yang darurat, serta harus diperiksa dahulu. Kemudian, ia juga menerangkan bahwa selama masa pembatasan aktivitas masyarakat, pertemuan di atas lima orang tidak diizinkan.

Sementara untuk pusat perbelanjaan, departement store, dan pusat perbelanjaan komunitas ditutup. Kecuali supermarket, apotek, dan stasiun vaksinasi COVID-19 di tempat mereka. Angkutan umum hanya diperbolehkan mengangkut maksimal 50 persen dari kapasitas. "Tidak ada layanan angkutan umum yang tersedia dari jam 9 malam hingga 4 pagi," tandas Apisamai.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru