Angka Kasus Harian COVID-19 Tembus 20 Ribu, Thailand Kembali Cetak Rekor
Dunia

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Thailand diminta mundur karena masyarakat menilai penanganan COVID-19 mengalami kekacauan. Angka COVID-19 di Thailand saat ini memang tinggi.

WowKeren - Pandemi COVID-19 masih menjadi "PR" bagi negara-negara di dunia untuk bisa segera menyelasaikannya. Hal ini jika dibiarkan terus-menerus terjadi, akan semakin menimbulkan dampak buruk, khususnya sektor perekonomian.

Salah satu negara yang masih bergulat dengan pandemi adalah Thailand. Pada Rabu (4/8), Thailand melaporkan 20.200 kasus harian COVID-19 baru dan 188 kematian tambahan. Angka ini merupakan tertinggi sejak awal pandemi berlangsung. Hal ini lantas disebut meningkatkan kemungkinan pembatasan akan diperpanjang.

Berdasarkan data di situs web Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menunjukkan atas tambahan kasus yang dilaporkan pada Rabu (4/8) hari ini, menjadikan total kasus sebanyak 672.385 kasus. Sedangkan untuk angka kasus kematian menjadi 5.503 kasus.

Dengan angka tersebut, Thailand kembali mencetak rekor kasus harian COVID-19, yang sebelumnya mencapai 18.912 kasus. Tidak hanya itu, angka kematian pun turut mencetak rekor, sebelumnya berada di angka 178 kasus pada 31 Juli lalu.


Satu hari setelah mencetak rekor pada 31 Juli lalu, pemerintah Thailand memperketat pembatasan di wilayah Ibu Kota Bangkok, dan beberapa provinsi dengan risiko tinggi lainnya. Dengan mencetak rekor baru, kemungkinan kebijakan itu akan diperpanjang hingga akhir Agustus.

Adapun lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Thailand itu dipicu oleh adanya varian Delta dan Alpha yang sangat cepat menyebar dibanding varian lokal. Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Thailand yang telah berlangsung sejak Juni lalu itu baru mencapai 26,8 persen dari target.

Adapun target dari pemerintah adalah sekitar 50 juta orang telah divaksinasi COVID-19. Adapun 5,8 persen di antaranya telah divaksinasi penuh. Sedangkan sekitar 21 persen di antaranya baru menerima satu dosis.

Masyarakat menilai penanganan COVID-19 di Thailand mengalami kekacauan. Sehingga, mereka menuntut dan meminta agar Perdana Menteri (PM) Prayut Chan-o-cha untuk mundur dari jabatannya.

Masyarakat pun turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya itu. Massa berkumpul di Monumen Demokrasi Bangkok. Tak hanya di situ, massa juga melakukan aksinya di Nakhon Ratchasima/Korat.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru