Taman Nasional Thailand Larang Turis Pakai Tabir Surya Tertentu Demi Lindungi Terumbu Karang
pixabay.com/Ilustrasi/Michelleraponi
Dunia

Penelitian telah menunjukkan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam beberapa tabir surya telah dikaitkan dengan kerusakan karang termasuk Butylparaben dan Oxybenzone.

WowKeren - Taman Nasional Thailand memberlakukan aturan baru yang lebih ketat terhadap para pelancong. Mungkin terdengar kurang menyenangkan bagi pelancong khususnya mereka yang memiliki kulit putih maupun sensitif dengan sinar matahari, aturan baru ini melarang penggunaan tabir surya tertentu.

Dalam undang-undang baru yang diumumkan pada Selasa (3/8) malam di Royal Gazette, terdapat larangan penggunaan beberapa tabir surya yang mengandung bahan kimia tertentu di dalam taman nasional Thailand. Aturan itu diberlakukan sebagai upaya untuk melindungi terumbu karang yang indah yang terkenal dari wisata bahari Thailand.

Penelitian telah menunjukkan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam beberapa tabir surya telah dikaitkan dengan kerusakan karang. Maksud dari pelarangan tabir surya yang mengandung bahan kimia ini adalah untuk mencegah perenang di taman laut merusak terumbu karang secara tidak sengaja.

Adapun bahan kimia yang ditemukan di beberapa tabir surya yang dapat merusak karang termasuk Butylparaben, Methylbenzyl, Octinoxate, dan Oxybenzone. Semua tabir surya yang mengandung bahan kimia ini sekarang dilarang di dalam perbatasan semua taman nasional di Thailand, menurut Departemen Taman Nasional.


Tentu saja, ada sanksi yang siap menanti bagi siapa pun yang melanggar aturan ini. Pelanggar dapat dihukum dengan denda hingga 100.000 baht. Ini merupakan hukuman keras yang dijatuhkan untuk mencegah pelancong dan turis mengabaikan aturan yang tampaknya sepele.

Meski banyak yang menganggapnya sebagai semacam formasi batuan, karang adalah organisme yang hidup dan tumbuh. Tapi itu tumbuh pada tingkat maksimum 2 sentimeter per tahun dan seringkali selambat 0,3 sentimeter per tahun.

Itu artinya formasi karang yang dikagumi oleh para perenang snorkel dan penyelam scuba saat ini terbentuk selama puluhan ribu dan terkadang ratusan ribu tahun. Begitu formasi karang terbunuh oleh hal-hal seperti bahan kimia tabir surya yang berbahaya, bersama dengan perubahan iklim dan polusi, ia tidak dapat tumbuh kembali.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa setengah dari karang di dunia telah mati dalam 30 tahun terakhir. Jika tidak ada tindakan pencegahan, 90 persen akan hilang pada abad berikutnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait