Studi Sebut Praktik Bertani Ubah Pola Diet Warga AS Hingga Banyak Orang Terkena Anemia
pixabay.com/Ilustrasi/RitaE
Dunia

Studi menunjukkan banyak orang Amerika tidak mendapatkan cukup zat besi melalui makanan. Para peneliti melaporkan hal itu kemungkinan disebabkan karena perubahan dalam praktik pertanian.

WowKeren - Pola diet sangat erat kaitannya dengan kondisi kesehatan seseorang. Pasalnya, asupan makanan sangat mempengaruhi apakah tubuh kita bisa mendapatkan gizi yang cukup sesuai kebutuhan.

Studi terbaru menunjukkan jika semakin banyak orang Amerika yang tidak mendapatkan cukup zat besi dalam makanan mereka. Para peneliti melaporkan hal itu kemungkinan disebabkan karena perubahan dalam praktik pertanian.

"Kekurangan zat besi tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama bahkan di negara maju seperti Amerika Serikat," tulis Dr. Ian Griffin dan Dr. Marta Rogido dalam editorial yang diterbitkan bersamaan dengan penelitian baru tersebut.

Seperti diketahui, zat besi membantu membuat hemoglobin, komponen sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Anemia terjadi akibat penurunan sel darah merah yang dapat menyebabkan kelelahan, kulit pucat, pusing dan/atau kelemahan lain termasuk gagal jantung jika tidak diobati.


Untuk studi ini, peneliti menggunakan tiga database besar pemerintah untuk melacak tren tingkat anemia, jumlah zat besi yang ditemukan dalam produk makanan AS, dan kematian akibat anemia defisiensi besi antara 1999 dan 2018. Selama waktu itu, asupan zat besi turun 6,6 persen pada pria dan 9,5 persen pada wanita.

Hal itu terjadi kemungkinan besar karena perubahan dalam praktik pertanian. Lebih banyak orang makan ayam daripada daging merah untuk tujuan kesehatan. Padahal, daging merah mengandung lebih banyak zat besi, kata penulis studi Connie Weaver.

"Biji-bijian dan sereal yang diperkaya meningkatkan asupan zat besi," ujarnya. "Tetapi diet rendah karbohidrat dan beralih dari sereal yang diperkaya juga menurunkan asupan zat besi."

Selama masa studi, kematian akibat anemia imbas kekurangan zat besi meningkat. "(Ke depan), praktik pertanian dapat ditingkatkan untuk meningkatkan zat besi dalam makanan terutama melalui pemilihan benih/galur dengan kandungan mineral yang lebih tinggi," tambah Weaver.

Hal senada juga disampaikan Jessica Shapiro, manajer kesehatan dan nutrisi asosiasi di Sistem Kesehatan Montefiore di New York City yang meninjau temuan itu. "Anemia defisiensi besi jelas meningkat dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait