WowKeren - Nama Kartika Putri dan dokter Richard Lee mendadak jadi trending di Twitter Indonesia hari ini, 12 Agustus. Hal ini terkait penangkapan Richard yang kabarnya dilakukan secara paksa.

Setelah video penangkapan viral, nama Kartika dan Richard sempat jadi sorotan publik. Sebagian netter agaknya mengkritik Kartika sebagai penyebab dibalik penangkapan Richard.

Disisi lain, netter memihak Richard dan memviralkan petisi untuk membebaskan sang dokter. Petisi berjudul "Selamatkan tokoh penyelamat kaum wanita Indonesia" yang dibuat di situs Change.org itu sudah ditandatangani lebih dari 130ribu orang dari target 150ribu tanda tangan.

"Dengan petisi ini, kami sebagai masyarakat yang peduli dan yang bersedia menerima edukasi & informasi yang benar mendukung dokter untuk memberantas oknum yang tidak bertanggung jawab serta untuk melanjutkan edukasi dan memberikan informasi yang tepat untuk semua khalayak masyarakat, juga dengan tujuan untuk menyadarkan dan menghimbau para Tokoh/Artis/Selebriti agar memberikan informasi yang faktual, serta didasari oleh kepentingan dalam mempromosikan yang aman dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan dari dasar keuntungan pribadi saja," demikian keterangan di petisi tersebut.

Disisi lain, terkuak kalau Richard ditangkap bukan terkait soal pelaporan dari Kartika. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengungkap kalau Richard ditangkap akibat dugaan ilegal akses dan pencurian barang bukti. "Perlu saya luruskan, perkara pencemaran nama baik yang dilaporkan KP (Kartika Putri) ini berbeda dengan upaya hukum ilegal akses dan pencurian barang bukti," tegas Yusri.

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea pun diduga ikut membahas soal Richard. Hotman membahas dugaan oknum yang dinilai melakukan hal ilegal pada akun Instagram yang telah disita polisi.

"Karena katanya ada oknum yang mengakses akun Instagram yang telah disita oleh polisi atas izin pengadilan," kata Hotman Paris di Instagram, Kamis (12/8/2021). "Sehingga dianggap penyidik ada postingan tertentu yang hilang. Mungkin, ya mungkin terkait kasus pencemaran nama baik."

Jika terbukti bersalah, oknum tersebut bisa terancam hukuman penjara. "(Isinya) dugaan menghilangkan barang bukti. Ini dugaan lho, kita tidak tahu apakah benar adakah akses atas akun yang sudah disita polisi. Pasal 30 UU ITE disebutkan, ancaman hukumannya 6 tahun penjara, illegal access," seru Hotman.