Survei Capres 2024 IPO: Prabowo 'Tersingkir', Elektabilitas Puan Tetap Tekor Walau Pasang Baliho
Nasional

Untuk pertama kalinya nama Prabowo 'hanya' di posisi kelima survei elektabilitas calon potensial Pilpres 2024. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di urutan pertama.

WowKeren - Pemilihan Presiden masih akan diselenggarakan 3 tahun mendatang, namun perihal siapa sosok yang akan menggantikan Joko Widodo sudah dibahas sejak sekarang. Bahkan beberapa waktu belakangan warganet kerap dibuat geger dengan banyaknya baliho yang memuat potret elite politik di berbagai wilayah Indonesia, yang sangat teramati adalah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Indonesia Political Opinion (IPO) pun menggelar survei bertajuk "Refleksi Penanganan Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024" selama 2-10 Agustus 2021. Melibatkan 1.200 responden, IPO pun mengumumkan hasilnya yang memuat elektabilitas dari 20 tokoh potensial jelang Pemilihan Presiden 2024.

Yang cukup menyita perhatian, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto malah terlempar keluar dari 4 besar nama-nama yang berpotensi menjadi Capres 2024 tersebut. Menurut hasil survei IPO, Prabowo menempati posisi kelima dengan raihan 7,8 persen suara, bahkan di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di peringkat keempat dengan 9,9 persen.

Sedangkan nama yang memuncaki daftar ini adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 18,7 persen suara. "Disusul Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) 16,5 persen, Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) 13,5 persen," tutur Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (14/8).


"Nama-nama ini menurut saya menarik kenapa? Karena ini untuk pertama kalinya Prabowo keluar dari dominasi, bahkan (keluar dari) 4 besar," imbuh Dedi. "Prabowo hanya mampu mencapai urutan ke lima, itu di bawah AHY yaitu 7,8 persen, artinya apa, stagnansi tokoh-tokoh Anies, Ganjar, Sandiaga Uno itu stabil."

Bila membicarakan hasil survei elektabilitas tokoh politik seperti ini tampaknya akan selalu dikaitkan dengan sosok Puan Maharani. Dedi pun secara spesifik membahas elektabilitas yang dihimpun Puan, yang menurutnya masih berada di posisi ke-12 dengan 0,9 persen suara. Hasil ini senada dengan yang didapat survei Charta Politika yang menyebut elektabilitas Puan juga masih di bawah 1 persen.

"Ini bisa saja menandakan bahwa pertama baliho itu belum efektif," kata Dedi. "Dan dikenali oleh publik sebagai promosi diri."

Beberapa nama yang disebutkan dalam survei ini meliputi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan raihan 6,2 persen suara di posisi keenam, Lalu diikuti Menteri BUMN Erick Thohir dengan 4,7 persen, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan 3,6 persen, dan Airlangga Hartarto dengan 2,5 persen. Hasil survei ini sendiri memiliki margin error 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 97 persen.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru