Warga Afganistan sampai nekat bergelantungan di sayap pesawat yang lepas landas, menegaskan keputusasaan mereka untuk meninggalkan negara setelah Taliban mengambil alih pemerintahan.
- Elvariza Opita
- Rabu, 18 Agustus 2021 - 21:15 WIB
WowKeren - Sejak Taliban menduduki Ibu Kota Kabul pada akhir pekan lalu, Afganistan memang jatuh pada kekacauan. Salah satu lokasi yang benar-benar ricuh adalah bandara menyusul banyaknya warga negara tersebut yang berusaha melarikan diri ke luar negeri.
Namun diketahui pula saat ini penerbangan beroperasi demi mengutamakan diplomat serta WNA di Afganistan. Situasi ini memicu beberapa warga Afganistan sampai nekat duduk dan bergelantungan di luar pesawat, bahkan ketika sang burung besi lepas landas.
Kejadian tak mengenakkan pun tidak bisa dihindari. Seperti dilaporkan baru-baru ini, jenazah manusia ditemukan di roda pendaratan pesawat militer C-17 milik Amerika Serikat yang hendak meninggalkan Kabul.
Insiden ini pun diketahui oleh militer udara AS. Mengutip Reuters, tim investigasi khusus di kesatuan mereka akan digerakkan untuk memeriksa situasi yang ada.
Namun sejauh ini dugaan kronologi yang terjadi bermula dari banyaknya warga Afganistan yang mengerubungi pesawat C-17 pada Senin (16/8) kemarin. "Dihadapkan pada situasi keamanan di sekitar pesawat yang memburuk, kru C-17 memutuskan untuk lepas landas secepat mungkin," tutur militer udara AS, dikutip pada Rabu (18/8).
Warga yang mengerubungi pesawat memang nekat melakukan sedaya upaya demi bisa menaiki pesawat dan meninggalkan Afganistan. Termasuk bergelantungan di sayap pesawat, dan akhirnya salah seorang di antara mereka jatuh hingga berujung pada peristiwa tragis tersebut.
Untuk diketahui, saat ini situasi politik di Afganistan tengah bergejolak setelah kelompok ekstremis Taliban berhasil menguasai kantor pemerintahan. Presiden Afganistan Ashraf Ghani sendiri sudah kabur meninggalkan negaranya sejak sehari sebelum Taliban resmi menduduki Kabul, menyisakan beragam kecaman untuknya.
Taliban pun mengambil alih pemerintahan dan mengklaim siap membentuk pemerintahan baru bertajuk Negara Emirat Islam Afganistan. Selain itu, Taliban juga menyatakan tidak akan membatasi hak-hak wanita Afganistan, meski menekankan semua harus tetap berlandaskan syariat Islam.
(wk/elva)
