Jokowi 'Banggakan' PPKM Level 2-4 Sukses Cegah Wisma Atlet Kolaps
presidenri.go.id
Nasional

Presiden Joko Widodo mengakui BOR Wisma Atlet menjadi salah satu pertimbangannya mengambil kebijakan, termasuk mengetatkan PPKM demi mencegah rumah sakit kolaps.

WowKeren - Presiden Joko Widodo mengungkapkan beberapa patokan untuk menentukan strategi pengendalian wabah COVID-19. Salah satunya tingkat keterisian rumah sakit (BOR), terutama di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet.

Dan pada Kamis (26/8), Jokowi mengungkapkan bahwa BOR nasional sudah turun ke angka 29 persen. Angka ini pun seiring dengan menurunnya kasus harian COVID-19 di Tanah Air.

"Pertengahan Mei sudah turun 29 persen. Kemudian melompat karena varian Delta di pertengahan Juli, 18 Juli hampir 80 persen, dan beberapa RS sudah 100 persen," kata Jokowi dalam pembukaan Sarasehan 100 Ekonom, Kamis (26/8). "Dan alhamdulillah BOR kita pada hari ini BOR nasional, sudah turun jadi 29 persen. Ini patut kita syukuri."

Namun secara spesifik Jokowi rupanya mengamati perkembangan keterisian RSDC Wisma Atlet. Menurutnya BOR Wisma Atlet saat ini sudah turun ke angka 12 persen. Disebutkan pula olehnya, Wisma Atlet selama ini menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil kebijakan.


"Biasanya saya pakai untuk patokan itu BOR Wisma Atlet. Dulu September tahun lalu pernah sampai 92 persen, turun di Mei pertengahan di angka 15 persen. Tapi melompat di akhir Juni 2021, 30 Juni bahkan sampai 91 persen," ujar Jokowi.

Karena BOR yang sudah mencapai 91 persen, atau sudah di ambang kolaps, pemerintah segera mengambil kebijakan pengetatan mobilitas. Dalam hal ini adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang lalu diketatkan dengan PPKM Darurat sebelum diubah menjadi PPKM Level 2-4.

Menurutnya, apabila pemerintah tidak segera menarik rem, maka ada kemungkinan Wisma Atlet sudah kolaps. "Kemudian diteruskan 2 minggu kalau kenaikan tetap, sudah pasti Wisma Atlet akan kolaps. Ini juga alhamdulillah tadi pagi saya cek sudah di angka 12 persen BOR-nya," jelasnya.

Namun PPKM ketat ini, diakui Jokowi, bisa membawa pengaruh yang kurang baik terhadap perekonomian. Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi di Kuartal III-2021 akan lebih rendah dari capaian di Kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru