Diprediksi Jadi Endemi, Menko Luhut 'Ramal' COVID-19 Harian RI Antara 3.000-7.000
Instagram/luhut.pandjaitan
Nasional

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap prediksi kasus positif COVID-19 per hari yang akan dilaporkan Indonesia ke depannya, yakni 'single digit' di kisaran 3.000-7.000.

WowKeren - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan tentu menjadi salah satu pihak yang terus memantau perkembangan wabah COVID-19 di Indonesia. Karena itulah Luhut bisa mencapai kesimpulan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan sejumlah langkah kolaboratif lain telah sukses menurunkan Indeks Komposit sampai lebih dari 20 persen di provinsi Jawa-Bali.

Alhasil, kini tren kasus positif dan aktif pun sudah turun dengan cukup signifikan. "Sekarang posisi kita hari ini Indonesia secara umum kasus konfirmasi sudah turun 88,1% dari tanggal puncak kasus 15 Juli," ungkap Luhut ketika memberi kuliah kerja kepada para Perwira Siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara Angkatan 110, Kamis (9/9).

Luhut pun mengungkit sedikit proses pengambilan keputusan pelaksanaan PPKM tersebut. Yakni bahwa kebijakan yang diambil tidak bisa hanya melihat satu sudut pandang dan mengesampingkan aspek-aspek kehidupan lain.

"Penting proses pengambilan keputusan dengan koridor-koridor semacam itu sebenarnya yang sangat mendasar digunakan dalam menyelesaikan pandemi ini," tutur Luhut, dikutip dari siaran pers Kemenko Marives, Jumat (10/9). "Jadi, kalau dalam proses pengambilan keputusan, harus melihat berbagai angle, tidak boleh hanya kesehatan, sosial, atau keamanan saja."


Namun meski kasus COVID-19 sudah lebih terkendali, Luhut tidak menampik bahwa infeksi virus ini akan terus "menemani" masyarakat Indonesia. Situasi ini yang kemudian disebut sebagai endemi, yang di berbagai kesempatan lain juga sempat disinggung Presiden Joko Widodo.

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu juga ikut meramalkan angka kasus positif COVID-19 harian Indonesia ke depannya, yakni di kisaran 3.000 sampai 7.000. Angka ini memang tinggi, yang menurut Luhut akibat belum ditemukannya vaksin dengan efektivitas sampai 100 persen atau obat yang benar-benar bisa menyembuhkan infeksi virus Corona.

Untuk strategi penanganannya, disebutkan Luhut, akan bertumpu pada percepatan proses vaksinasi, penerapan protokol kesehatan 3M dan 3T, serta isolasi terpusat. Dan kini seluruh proses tersebut dibantu dengan adanya aplikasi berbasis teknologi digital yaitu PeduliLindungi.

"Indonesia menduduki peringkat 6 di dunia berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi dan total suntikan. Laju vaksinasi harian ditargetkan lebih 2 juta per hari," terang Luhut.

"Dan cakupan vaksinasi wilayah aglomerasi dan kota-kota besar ditargetkan dapat mencapai 70 persen pada September," imbuhnya. "Kita tidak ada kekurangan vaksin."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait