Dokter ICU dari Sejumlah Wilayah Jepang Diboyong ke Tokyo Bantu Hadapi Gelombang Lima COVID-19
pixabay.com/Ilustrasi/thepoorphotographer
Dunia

Sejumlah dokter yang memiliki spesialisasi dalam perawatan intensif telah banyak diboyong ke ibu kota dari seluruh wilayah Jepang untuk menangani lonjakan pasien yang sakit parah.

WowKeren - Jumlah kasus COVID-19 di Tokyo dan pusat kota besar lainnya terus mencatat penurunan bulan ini. Ini menunjukkan bahwa gelombang pandemi kelima sudah mulai surut.

Namun sebaliknya, kasus-kasus parah yang membutuhkan ventilator atau mesin bypass jantung-paru ECMO masih belum menunjukkan penurunan. Sejumlah dokter yang memiliki spesialisasi dalam perawatan intensif telah banyak diboyong ke ibu kota dari seluruh wilayah Jepang.

Hal itu diperlukan untuk menangani lonjakan pasien yang sakit parah saat gelombang lima pandemi. Salah satunya adalah Yu Onodera, seorang spesialis di Universitas Yamagata.

"Pasien yang sakit parah tidak kunjung sembuh. Mereka sering mengulangi proses untuk membaik namun kemudian memburuk lagi," ujarnya seperti melansir Asahi. "Keputusan paling sulit yang harus dibuat oleh spesialis perawatan intensif adalah ketika pasien harus berhenti menggunakan bantuan ventilator."


Rumah Sakit Komagome terkenal sebagai institusi yang memiliki spesialisasi merawat pasien kanker. Namun, di RS yang memiliki 815 tempat tidur ini, tidak ada spesialis perawatan intensif yang berpengalaman dalam menggunakan ventilator di antara para stafnya.

Menggunakan ventilator untuk pasien COVID-19 yang sakit parah membutuhkan tingkat keterampilan yang tinggi. Sebab para pasien itu tidak seperti pasien normal yang memiliki paru-paru sehat. Menurut para ahli, mengoperasikan ventilator seperti yang dilakukan dokter terhadap pasien normal, kemungkinan akan merusak bagian lain dari paru-paru pasien COVID-19 yang masih sehat.

Menurut pemerintah metropolitan, sekitar 50 kasus memerlukan penggunaan ventilator atau ECMO di ibu kota pada awal Juli. Kasus-kasus itu melonjak menjadi sekitar 300 pada akhir Agustus. Para spesialis itu, termasuk Onodera, sejak 23 Agustus telah dikirim ke rumah sakit Tokyo yang tidak berpengalaman dalam merawat pasien COVID-19 dengan ventilator.

Para ahli mengatakan dibutuhkan banyak kehati-hatian ketika menerapkan ventilator ke pasien COVID-19 yang telah mengembangkan pneumonia parah. Petugas kesehatan perlu dengan lihai menggunakan perangkat berdasarkan kondisi paru-paru pasien agar tidak semakin merusak organ mereka.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait