Jadi Sumber Air Minum, Sejumlah Danau di Eropa Sudah Tercemar Mikroplastik
pixabay.com/Ilustrasi/Leslin_Liu
Dunia

Simulasi yang dilakukan menunjukkan polusi mikroplastik mencapai empat kali lipat di air yang ada di dekat daerah dengan tingkat aktivitas manusia yang lebih tinggi.

WowKeren - Konsentrasi mikroplastik di danau-danau yang ada di Eropa ternyata lebih tinggi dibanding dengan perkiraan sebelumnya. Hal itu diketahui dari sebuah studi baru, yang diterbitkan pada hari Selasa (13/9) di jurnal PLOS Biology.

Menurut studi itu, distribusi mikropartikel plastik dan serat sintetis berkorelasi erat dengan aktivitas manusia di dekatnya dan penggunaan lahan. Memang benar jika polusi mikroplastik dapat dibawa ke lokasi tertentu seperti puncak gunung dan palung laut dalam.

Namun temuan terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar polusi plastik justru ditemukan di perairan yang berdekatan dengan tempat manusia memproduksi sampah plastik. Untuk penelitian ini, para ilmuwan menjaring air permukaan puluhan danau Eropa untuk mikroplastik.

Peneliti menggunakan mikroskop dan analisis spektral untuk mengidentifikasi komponen kimia dari mikropartikel plastik. Mereka menggunakan data yang diterbitkan sebelumnya dan model yang dirancang untuk memperkirakan jumlah polusi mikroplastik yang ditemukan di seluruh sistem danau air tawar.


Simulasi mereka menunjukkan bahwa polusi mikroplastik mencapai empat kali lipat di air yang ada di dekat daerah dengan tingkat aktivitas manusia yang lebih besar. Menurunnya tutupan hutan juga dikaitkan dengan peningkatan polusi mikroplastik ini.

Namun, peneliti juga menemukan jika beberapa danau memiliki kemampuan untuk memproses polusi mikroplastik yang lebih baik daripada yang lain. Danau ini biasanya memiliki mikroorganisme yang lebih aktif.

"Sebagian besar perhatian kami pada polusi plastik berfokus pada lautan, tetapi kami menemukan bahwa danau-danau Eropa yang merupakan sumber air minum kami juga tercemar oleh plastik mikroskopis dan serat buatan," kata penulis utama Andrew Tanentzap dalam siaran pers.

Para peneliti berharap dengan studi ini dapat dijadikan sebagai dasar bukti berharga untuk memprioritaskan pemantauan dan mitigasi puing-puing antropogenik di danau-danau dunia. Hal itu diharapkan mampu membantu upaya pengendalian dan perbaikan untuk ke depannya.

"Karena puing-puing antropogenik terus mencemari lingkungan, data kami akan membantu mengontekstualisasikan pekerjaan di masa depan," tulis para peneliti. "Dan model kami dapat menginformasikan upaya pengendalian dan perbaikan."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru