Meningkat Drastis Selama Pandemi, Thailand Cari Cara Atur Biaya Pembuangan Limbah Terinfeksi
Dunia

Departemen Perdagangan Internal melaporkan jika biaya pembuangan limbah yang terinfeksi telah meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan jumlah sebelum pandemi.

WowKeren - Seiring dengan menyebarnya pandemi COVID-19 penggunaan sejumlah perlengkapan yang merupakan bagian dari protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus kian marak. Alhasil, hal ini juga berdampak pada semakin bertambahnya limbah yang bersifat infeksius.

Alih-alih berkurang, limbah infeksius terus bertambah. Seperti halnya di Thailand, tingkat pembuangan limbah terkontaminasi melonjak signifikan selama pandemi. Fenomena ini sejalan dengan peningkatan kasus infeksi dari rumah sakit, pabrik, fasilitas isolasi masyarakat, dan rumah pribadi tempat pasien COVID-19 melakukan isolasi mandiri.

Untuk itu, pemerintah sedang mencari cara untuk mengatur biaya yang dikenakan untuk pembuangan limbah infeksius. Bangkok Post melaporkan Departemen Perdagangan Internal akan bertemu besok dengan Liga Kota Nasional Thailand, Departemen Kesehatan, Administrasi Metropolitan Bangkok, dan perusahaan pembuangan limbah untuk membahas masalah ini.

Chakra Yodmani, wakil direktur jenderal departemen, mengatakan pertemuan itu akan membahas tarif yang wajar untuk biaya pembuangan limbah yang terinfeksi. Diketahui, sejak pandemi menyebar limbah yang terkontaminasi meningkat tajam.


Departemen Perdagangan Internal melaporkan jika biaya pembuangan limbah yang terinfeksi telah meningkat secara signifikan. Sebelum wabah, biaya pembuangan limbah terinfeksi adalah sebesar 5 baht setiap kilogramnya. Namun ketika pandemi, biaya ini melonjak drastis menjadi lebih dari 50 baht per kilogram.

Otoritas setempat belum menetapkan batas atas tarif yang dikenakan oleh perusahaan pembuangan yang mereka sewa. Menurut BMA, jumlah limbah yang terkontaminasi di Bangkok telah meningkat dari 61,2 ton per hari pada bulan April menjadi 120 ton per hari pada pertengahan Agustus.

Yang mana, jumlah tersebut jauh melebihi kapasitas pembakaran limbah infeksi di ibu kota sebesar 70 ton per hari. Sementara itu di tingkat nasional, jumlah limbah yang terkontaminasi meningkat dari 212 ton per hari pada bulan Juni. Sedangkan pada bulan Juli naik menjadi 276 ton per hari.

Dalam skenario yang lebih buruk, Kementerian Kesehatan Masyarakat memperkirakan jumlah limbah terinfeksi akan meningkat menjadi 331 ton per hari pada bulan ini. Kapasitas pembakaran yang diakui Thailand adalah 278 ton per hari.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru