Baru 5 Bulan Dinyatakan Berakhir, Kongo Kembali Deteksi Kasus Ebola Pada Bocah 3 Tahun
Dunia

Bocah yang dinyatakan positif Ebola tersebut meninggal pada Rabu (6/10). Bocah itu berada di dekat kota timur Beni yang menjadi salah satu pusat wabah pada tahun 2018-2020 lalu.

WowKeren - Sebuah kasus baru Ebola kembali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo (DRC). Padahal, baru lima bulan lalu epidemi penyakit tersebut dinyatakan berakhir di negara itu.

Kasus itu dikonfirmasi pada seorang bocah yang berusia 3 tahun. Menteri Kesehatan Jean Jacques Mbungani menjelaskan bahwa bocah yang dinyatakan positif Ebola tersebut berada di dekat kota timur Beni yang menjadi salah satu pusat wabah pada tahun 2018-2020 lalu. Virus itu telah merenggut nyawa bocah tersebut pada Rabu (6/10).

Wabah yang terjadi pada tahun 2018 hingga 2020 merupakan yang paling mematikan sejauh ini yang dicatat. Bagaimana tidak, wabah tersebut telah merenggut lebih dari 2.200 nyawa di DRC timur.

Namun, belum diketahui apakah kasus yang baru-baru ini terdeteksi masih berkaitan dengan wabah 2018-2020 tersebut. Ebola sendiri telah menewaskan enam orang selama 2021.


Pernyataan tersebut menambahkan bahwa sekitar 100 orang, yang mungkin telah terpapar virus, telah diidentifikasi. Mereka akan dipantau untuk melihat apakah mereka mengalami gejala.

Sebuah laporan internal dari laboratorium biomedis DRC menyebutkan ada tiga orang tetangga dari balita itu di lingkungan Butsili menunjukkan gejala yang merujuk ke Ebola bulan lalu. Tiga orang tersebut meninggal dan tidak ada yang diuji. Butsili sendiri merupakan wilayah yang padat penduduk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan melalui sebuah pernyataan bahwa mereka bekerja dengan "otoritas kesehatan untuk menyelidiki kasus ini". Sementara itu, DRC telah mencatat 12 wabah Ebola sejak penyakit itu ditemukan di hutan khatulistiwa dekat Sungai Ebola pada tahun 1976.

Penyakit ini akan menyebabkan gangguan kesehatan pada penderitanya berupa diare parah dan muntah-muntah. Penyakit ini menular melalui kontak dengan cairan tubuh. Pada Februari tahun ini, penyakit tersebut kembali muncul di Kivu Utara.

Wilayah ini mencatat wabah Ebola terbesar dalam sejarah DRC antara Agustus 2018 hingga Juni 2020. Wabah tersebut menginfeksi 3.470 orang dan menyebabkan 2.287 kematian.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru