Contohnya, satu member memiliki cara yang sedikit berbeda dalam menunjukkan ikatan antara ITZY. Ryujin membagikan sesuatu yang pasti lebih unik daripada pilihan membernya.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Selasa, 19 Oktober 2021 - 16:40 WIB
WowKeren - Bicara soal grup K-Pop, dengan jumlah waktu yang dihabiskan para member bersama, tidak mengherankan jika mereka menyebut diri mereka sebagai keluarga. Dari tinggal, berlatih, dan bepergian bersama, ikatan tertentu tercipta di antara anggota, dan hal yang sama berlaku untuk ITZY.
Namun, mungkin tidak selalu seperti ini karena ikatan keluarga tumbuh dari waktu ke waktu, dan para member telah banyak berubah sejak masa pelatihan mereka. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Seventeen, ITZY melihat topik dan pertanyaan untuk melihat apakah jawaban mereka telah berubah.
Secara khusus, para member melihat bagaimana mereka akan mendefinisikan hubungan mereka satu sama lain. Lia menjelaskan, dulu mereka menyebut diri mereka teman dekat. "Saat itu, kami adalah teman dekat. Kami dulu saling menjaga, sangat baik, dan sangat baik," ujarnya.
Namun, Lia menjelaskan, kini mereka lebih melihat diri mereka sebagai keluarga daripada sekadar teman, yang jauh lebih sentimental dan bermakna. Dia menambahkan bahwa ikatan mereka berarti mereka bisa lebih saling curhat, dan cinta yang mereka miliki lebih halus dari sebelumnya.
Yeji dan Shin Yuna menambahkan dengan menjelaskan bahwa mereka akan merasa perlu untuk meminta dukungan member mereka atau jika mereka membutuhkan nasihat di masa lalu. Mereka mengatakan bahwa sekarang, ikatan mereka begitu dekat sehingga para member hanya saling memahami dan tahu kapan salah satu dari mereka membutuhkan seseorang untuk diajak bicara.
Contohnya, satu member memiliki cara yang sedikit berbeda dalam menunjukkan ikatan antara ITZY. Shin Ryujin membagikan sesuatu yang pasti lebih unik daripada pilihan membernya. Dia menjelaskan bahwa kedekatan mereka ditunjukkan dengan permainan yang melibatkan pusar, khususnya pusar Yuna.
"Ketika kami memainkan game itu, game titik pusar, aku berhasil pada percobaan pertama," kata Ryujin. Permainan yang dibicarakannya adalah ketika satu orang harus menutup mata dan mencoba menemukan pusar orang lain.
Meskipun mungkin tampak seperti pilihan contoh yang aneh, itu jelas merupakan bukti nyata untuk menunjukkan persahabatan mereka, tetapi dengan cara yang tidak konvensional.
(wk/dewi)
