Kelompok Industri Hong Kong Nilai Kebijakan 'Zero COVID-19' Rusak Status Pusat Keuangan
pexels.com/Loïc Manegarium
Dunia

Dalam menghadapi pandemi COVID-19, Hong Kong menerapkan kebijakan 'Zero COVID-19'. Akan tetapi, kebijakan ini dinilai bisa merusak status pusat keuangan Hong Kong.

WowKeren - Pandemi COVID-19 yang menyerang negara-negara di dunia membuat masing-masing pemerintah mengambil kebijakan untuk bisa menanganinya. Seperti yang terjadi di Hong Kong, pemerintah menerapkan kebijakan yang disebut "Zero COVID-19".

Pada kebijakan "Zero COVID-19" itu, pemerintah membuat aturan yang mewajibkan karantina ketat bagi pelaku perjalanan internasional. Akan tetapi, pada Senin (25/10), sebuah kelompok industri keuangan memberi peringatan bahwa kebijakan tersebut bisa mengancam untuk merusak status kota itu sebagai pusat keuangan.

Berdasarkan survei yang dilakukan Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan Asia (Asifma) kepada anggotanya, termasuk beberapa bank dan manajer aset terbesar di dunia, menunjukkan bahwa 48 persen di antaranya mempertimbangkan untuk memindahkan staf atau fungsi dari Hong Kong karena tantangan operasional, termasuk ketidakpastian mengenai kapan dan bagaimana pembatasan perjalanan serta karantina akan dicabut.


Sebagai informasi, Hong Kong sendiri memiliki beberapa pembatasan perjalanan paling ketat di dunia, dan disebut hampir bebas COVID-19. Akan tetapi, tidak seperti Singapura yang kini perlahan mulai kembali membuka perbatasannya bagi pelaku perjalanan internasional.

Para pemimpin lokal mengatakan bahwa fokus dari pihaknya saat ini adalah untuk menghapus pembatasan perjalanan dari Hong Kong ke Tiongkok daratan, yang juga memiliki pembatasan masuk yang ketat. Saat ini, pelaku perjalanan atau wisatawan dari Hong Kong ke daratan, masih harus menjalani karantina.

"Status Hong Kong sebagai (pusat keuangan internasional) semakin berisiko seiring dengan pemulihan ekonomi jangka panjang dan daya saingnya sebagai tempat utama untuk melakukan bisnis," tulis Kepala Eksekutif Asifma, Mark Austen dalam surat terbuka kepada Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan.

Menurut Austen, surat tersebut juga sebagai serangkaian rekomendasi termasuk menerbitkan "peta jalan untuk keluar dari strategi berbasis 'Zero COVID-19' Hong Kong, di luar semata-mata tujuan langsung membuka perbatasan dengan Tiongkok, serta memprioritaskan vaksinasi." Hong Kong telah melaporkan lebih dari 12 ribu kasus sejak awal pandemi masuk, sebagian besar kasusnya merupakan impor, dan total kematian 213 kasus.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait