Dewan Keamanan PBB Siap Hadiri Pertemuan di New York Bahas Kemungkinan Invasi Rusia Atas Ukraina
Dunia

Konflik yang tampaknya memanas antara Rusia dan Ukraina itu pun memicu reaksi dari pihak Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan PBB siap untuk mengambil langkah atas kemungkinan invasi yang dilakukan Rusia.

WowKeren - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina saat ini tampaknya semakin memanas. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahkan telah mengingatkan kepada Ukraina kemungkinan Rusia akan menginvasinya pada Februari mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan untuk bertemu pertama kalinya mengenai penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina atas permintaan Amerika Serikat, dan semua pemain kunci diharapkan untuk ancang-ancang di depan umum mengenai kemungkinan invasi Rusia.

Melansir Al Jazeera, pertemuan tersebut bakal digelar pada Senin (31/1), di New York yang terjadi beberapa hari setelah peringatan intensif dari Barat bahwa Moskow dapat menyerang Ukraina bulan ini. Penolakan dari Moskow dan permohonan dari Presiden Ukraina untuk tidak "panik" yang tidak perlu telah gagal meredakan kekhawatiran yang berkembang di masyarakat.

Sementara itu, sekutu Barat Kyiv, termasuk AS dan Uni Eropa sendiri diketahui telah berulang kali mengancam akan meluncurkan sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Rusia jika militernya masuk ke Ukraina. Di sisi lain, Moskow juga telah menuntut NATO mengekang aktivitasnya di Eropa Timur dan tidak pernah mengizinkan Ukraina menjadi anggota.


Di sisi lain, di Ukraina Timur, di mana Kyiv telah memerangi separatis yang didukung Rusia sejak 2014, desa Zolote menunggu dengan gugup untuk melihat ke arah mana krisis akan melangkah selanjutnya. Kemudian, pasukan yang didukung Rusia telah melukai seorang tentara Ukraina di dekat Luhanks, kata militer, mengutip pelanggaran gencatan senjata.

Masih melansir Al Jazeera, Operasi Pasukan Gabungan Ukraina mengatakan bahwa tentara itu dibawa ke rumah sakit setelah insiden yang terjadi pada Minggu (30/1) itu. Saat ini kondisinya dilaporkan stabil.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuturkan bahwa pihaknya akan menanggapi proposal tandingan dari AS dan NATO "ketika dia menganggapnya perlu", tanpa tanggal yang ditetapkan untuk saat ini, kata Kremlin.

Pada pekan lalu, pihak Washington dan Brussels pun menjawab tuntutan Moskow untuk jaminan keamanan yang mengikat secara hukum, yang dikeluarkan pada bulan Desember lalu. Sementara Putin pada Jumat (28/1), mengatakan bahwa tanggapan itu tidak membahas tuntutan keamanan utama Moskow, tetapi Rusia siap untuk terus berbicara.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait