Jepang Pertimbangkan Kirim Pasokan Gas Alam Bantu Eropa Terkait Krisis Rusia-Ukraina
Dunia

Sumber pemerintah mengatakan pada Kamis (3/2) bahwa langkah itu diambil sebagai tanggapan terhadap sanksi yang diproyeksikan menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

WowKeren - Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berkurang. Bahkan belum lama ini Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengungkapkan kekhawatirannya jika krisis itu akan berdampak pada pasokan gas alam Eropa.

Rupanya, ada negara di luar Eropa yang tampaknya ingin mengulurkan tangannya untuk mengatasi krisis itu jika terjadi. Jepang tengah mempertimbangkan opsi untuk mengalihkan sebagian dari cadangan gas alamnya ke Eropa jika Rusia membatasi pasokan gas ke wilayah tersebut.

Sumber pemerintah mengatakan pada Kamis (3/2) bahwa langkah itu diambil sebagai tanggapan terhadap sanksi yang diproyeksikan menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Jepang kemungkinan akan melakukan koordinasi dengan negara lain dalam mendukung Eropa.

Diketahui, Eropa sangat bergantung pada pasokan gas alam dari Rusia melalui jaringan pipa. Sejumlah media AS melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden telah berbicara dengan pejabat importir gas alam utama di Asia termasuk tentang pengalihan pasokan gas ke Eropa.


Tak hanya Jepang, namun juga Korea Selatan. Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Koichi Hagiuda mengatakan, "Kami ingin memikirkan bagaimana kami dapat berkontribusi pada komunitas internasional."

Juru bicara pemerintah, Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang telah berkomunikasi erat dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Hal itu menunjukkan bahwa upaya koordinasi berjalan lancar.

Namun di lain sisi, Jepang rupanya juga khawatir tentang cadangan gas alam negaranya yang tidak begitu banyak. Stok gas alam cair di negara itu lebih tinggi musim dingin ini daripada musim lalu namun ada situasi sebelumnya di mana cadangannya habis.

Jepang menggunakan gas alam untuk bahan bakar pembangkit listrik termal. Ketika gelombang dingin melanda Jepang dari Desember 2020 hingga Januari 2021, utilitas harus meminta rumah tangga untuk menghemat listrik karena cadangan LNG menjadi lebih rendah seiring dengan melonjaknya permintaan listrik. Pada Oktober lalu, kementerian perindustrian memutuskan untuk melanjutkan pemantauan ketat cadangan LNG di dalam negeri.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait