Laura Basuki bersama tim 'Before, Now & Then (Nana)' menghadiri world premiere di Berlinale Film Festival 2022 di mana film karya Kamila Andini itu mendapatkan sambutan hangat dari juri dan media.
- Intan Maharani
- Selasa, 15 Februari 2022 - 09:42 WIB
WowKeren - Salah satu film karya sineas Tanah Air, "Before, Now & Then (Nana)" baru saja tayang perdana di Berlinale Film Festival 2022 di Jerman. Film karya Kamila Andini itu memboyong timnya termasuk Laura Basuki untuk hadir di festival film tersebut.
Ternyata, "Before, Now & Then (Nana)" disambut dengan tangan terbuka oleh pihak penyelenggara. Bahkan film ini mendapatkan ulasan positif setelah tayang. Begini tanggapan Laura Basuki usai film tersebut mendapat sambutan hangat.
"Sambutannya sangat hangat, betul-betul menyambut tim Nana dengan baik," ungkap Laura Basuki dilansir dari Tribunnews pada Selasa (15/2).
Laura Basuki tidak menyangka bahwa juri festival film tersebut dan juga media memberikan sorakan untuk "Before, Now & Then (Nana)" berupa pujian serta ulasan positif. Adapun yang menjadi sorotan adalah perpaduan antara penampilan sampai pada arahan berpengalaman Kamila Andini yang sebelumnya sudah pernah "mengguncang" dunia dengan "Yuni".
"Dari media review mereka sangat-sangat positif. Terutama perpaduan antara performance, musik art, gambar, dan directing juga," terang Laura Basuki.
Selain itu, "Before, Now & Then (Nana)" juga telah berhasil menjual habis 600 tiket di Berlinale Film Festival 2022. Film ini juga masuk ke dalam kompetisi utama perhelaan tersebut.
Tim "Before, Now & Then (Nana)" punya kesempatan hadir dalam wolrd premiere dan mencicipi megahnya red carpet Berlinale Film Festival 2022. Laura Basuki sendiri sukses mencuri perhatian saat melenggang di red caret dengan crop top long sleeve dan celana sequin. Penampilan sang aktris juga ditunjang dengan kilauan perhiasan kalung dan anting dari Tiffany & Co.
Sementara itu, "Before, Now & Then (Nana)" mengadaptasi kisah Raden Nana Sunani dari novel Jais Darga Namaku yang ditulis oleh Ahda Irman. Alur ceritanya berpusat pada seorang perempuan bernama Nana, mengambil latar belakang tahun 1960-an. Nana lari dari tanah kelahirannya setelah menolak dinikahkan lantas tinggal di Bandung dan menentukan tambatan hatinya sendiri.
(wk/inta)
