Batu Nisan Dorce Gamalama ditulis dengan nama asli mendiang yaitu Dedi Yuliardi. Lantas seorang pengurus masjid mengungkapkan aksi mulia Dorce semasa hidupnya yang tak diketahui publik.
- Lailatul Maghfiroh
- Jumat, 18 Februari 2022 - 08:37 WIB
WowKeren - Dorce Gamalama telah meninggal dunia pada Rabu (16/2). Jenazah Dorce pun dimakamkan satu liang lahad dengan keponakannya di TPU Bantar Jati, Jakarta Timur. Sebelumnya, di pusara tersebut hanya terdapat nisan keponakan Dorce.
Namun karena kini sang artis dimakamkan di tempat tersebut, kini nisan mendiang pembawa acara "Dorce Show" itu juga dipasang di sana. Berdasarkan pantauan, nisan itu baru ditaruh oleh petugas makam pada Kamis (17/2) sekitar pukul 13.43 WIB.
Tampak di sana tertulis nama asli Dorce yakni Dedi Yuliardi (Dorce Ashadi) bin Ahmad. Petugas makam mengungkapkan bahwa nama tersebut ditulis berdasarkan permintaan pihak keluarga Dorce.
Meninggalnya Dorce hingga kini masih meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Bahkan baru-baru ini seorang pengurus masjid mengenang bagaimana kebaikan Dorce saat masih hidup.
Ustaz Anan Muhajir yang merupakan imam sekaligus pengurus Masjid Al Hayyu 63 mengungkapkan kebaikan Dorce. Ia menyebut bahwa masjid tersebut didirikan berkat kedermawanan Dorce.
Kendati demikian, nama Masjid Al Hayyu 63 diambil dari nama asmul husna dan tahun kelahiran Dorce. "Al Hayyu itu Al Hayyu 63 asmaul husna, 63 itu kata beliau itu kelahiran beliau," ungkap Anan di Kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/2).
Tak hanya itu, di lantai dua masjid tersebut juga terpampang tulisan kaligrafi nama keluarga Dorce. "Bahkan nama keluarga besar beliau ada di lantai atas di kaligrafi nama keluarga beliau, diabadikan di lantai 2," sambungnya.
Oleh karenanya, sang pengurus masjid kini begitu merasa kehilangan saat Dorce tutup usia. "Saya sebagai pengurus dan imam masjid Dorce di sini sangat merasa kehilangan beliau sangat sedih saya tau betul perjuangan beliau selama membangun masjid ini," kata Anan.
Selain itu, Dorce juga dikatakan sering ikut salat berjamaah setiap kali mengunjungi masjid tersebut. "Beliau selama datang ke masjid tidak pernah tidak salat berjamaah, selalu beliau salat berjamaah, bahkan sebelum saya Adzan, beliau sudah hadir di pojok sana, duduk di belakang," lanjutnya.
Tak hanya itu, Dorce juga kerap membuat acara di masjid tersebut bila bulan Ramadan tiba. Lalu ia juga rutin menyumbang hewan kurban setiap hari raya Idul Adha.
"Saat bulan Suci Ramadhan, beliau banyak planning kegiatan progam Ramadhan, biasanya buka bersama tajil menyantuni anak yatim, itu selama bulan ramadhan biasanya sampai 3-4 kali acara," ujar Anan. "Apalagi idul Adha beliau selalu menyumbang hewan kurban."
(wk/lail)
