Donasi Bitcoin untuk Ukraina Sudah Tembus 73 Miliar Rupiah
pixabay.com/Ilustrasi/MichaelWuensch
Dunia

Come Back Alive yang berbasis di Kyiv tampaknya telah menerima 130 BTC, atau jika konversi dalam mata uang nilainya setara 5,1 juta dolar AS (sekitar Rp73 miliar).

WowKeren - Krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah menjadi perhatian dunia saat ini. Rusia telah melancarkan invasi ke negara tetangganya itu pada Kamis (24/2).

Untuk mendukung angkatan bersenjata Ukraina melawan rusia, penggalangan dana pun dilakukan. Jumlah dana yang terkumpul juga tak main-main.

Come Back Alive yang berbasis di Kyiv tampaknya telah menerima 130 BTC, atau jika konversi dalam mata uang nilainya setara 5,1 juta dolar AS (sekitar Rp73 miliar) pada Jumat (25/2) malam. Menurut perusahaan analitik blockchain, jumlah itu merupakan akumulasi dari 2.200 donasi yang dilakukan.

Yayasan itu didirikan pada tahun 2014 dan telah melakukan penggalangan dana untuk menyediakan persediaan dan peralatan seperti drone dan termografi. Yayasan tersebut mulai menerima penggalangan dana berupa bitcoin pada tahun 2018.


Tom Robinson, kepala ilmuwan Elliptic, mengatakan jika mata uang kripto telah banyak digunakan untuk acara penggalangan dana. "Mata uang kripto semakin banyak digunakan untuk perang penggalangan dana dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah," ujar Tom yang juga menjual alat analitik blockchain ke bank dan platform mata uang kripto.

Sementara itu, Patreon telah menangguhkan halaman donasi grup pada Kamis dan mengembalikan ratusan ribu dolar kepada donatur. Patreon merupakan perusahaan swasta tempat pembuat konten memposting konten yang hanya ditujukan pada mereka yang berlangganan.

Melalui situsnya, Patreon menegaskan bahwa membeli peralatan militer menggunakan situs itu telah dilarang. Juru bicara menyatakan tidak akan mengizinkan bentuk kampanye yang berkaitan dengan kekerasan.

"Patreon tidak mengizinkan kampanye apa pun," kata jubir tersebut. "Yang terlibat dalam kekerasan atau pembelian peralatan militer, apa pun alasannya."

Saat ini, pihak perusahaan tengah melakukan investigasi untuk memastikan bahwa donasi tidak diperuntukkan bagi kepentingan perang. "Kami telah menangguhkan kampanye yang dipermasalahkan dan sedang menyelidikinya. Jika suatu halaman pada akhirnya dihapus, kebijakan kami adalah mengirim sisa dana kepada kreator," lanjut Patreon.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru