Tindak Tegas Perusahaan Global yang Tarik Diri Dari Rusia Terkait Invasi, Putin Siapkan UU Baru
Dunia

Satu per satu perusahaan global menangguhkan bahkan ada yang menarik diri dari Rusia dengan alasan terkait invasi negara tersebut terhadap Ukraina. Rusia pun menindaklanjuti hal tersebut.

WowKeren - Belakangan banyak perusahaan global yang diketahui menarik diri dari Rusia dengan alasan invasi yang telah dilakukan Presiden Vladimir Putin terhadap Ukraina. Terkait hal ini, rupanya Putin tampak tak tinggal diam.

Pemerintah Rusia mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah menyusun Undang-Undang yang memperkenalkan administrasi "eksternal" jika pemilik perusahaan internasional memutuskan untuk menutup usaha mereka di negara tersebut lantaran keputusan Putin untuk menyerang Ukraina.

Seperti yang diketahui, semakin banyak perusahaan Barat yang telah menangguhkan atau bahkan mengakhiri operasi di Rusia setelah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa memberlakukan sanksi ekonomi yang melumpuhkan sehingga memberikan pukulan telak terhadap ekonomi Rusia, dan berujung pada jatuhnya Rubel serta harga naik secara signifikan.

"Terkait dengan mereka yang akan menutup produksi mereka (di Rusia), kita perlu bertindak tegas di sini, dalam kasus apa pun, tidak boleh ada kerusakan pada pemasok lokal," ujar Putin kepada kabinetnya melalui sebuah video pada Kamis (10/3).


"Perlu … untuk memperkenalkan manajemen eksternal dan kemudian mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja," lanjut Putin setelah Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengatakan bahwa pemerinta telah menyiapkan Rancangan Undang-Undang.

Lebih lanjut, Putin mengatakan kepada para menterinya bahwa Rusia harus memastikan hak-hak investor asing yang memilih untuk tetap tinggal di negara itu "dilindungi secara andal". Investasi asing yang telah dibangun selama 30 tahun sejak runtuhnya Uni Soviet dan pekerjaan yang dibawanya itu tampaknya tengah berada di ambang kegoyahan.

Banyak perusahaan-perusahaan global yang telah menarik dirinya dari Rusia seperti Boeing dan Airbus, hingga Apple, Disney, TikTok, McDonald's, serta Starbucks. Merek-merek terkenal dan pemimpin industri ini diketahui menangguhkan operasi mereka di Rusia atau bahkan membuat rencana untuk menghentikan operasi bisnis yang berkelanjutan.

"Negara-negara Barat berusaha untuk menciptakan kekurangan barang impor sehari-hari di negara kita, memaksa penutupan bisnis milik asing yang berhasil beroperasi," jelas Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru