Curhat Anak Muda Rusia yang Tentang Serangan ke Ukraina: Ibuku Sebut Saya Mengkhianati Negara
AP Photo/Markus Schreiber
Dunia

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk memulai perang telah menimbulkan keretakan di kalangan keluarga Rusia. Yakni antara mereka yang mendukung perang dan mereka yang menentangnya.

WowKeren - Keputusan Rusia untuk melancarkan serangan ke Ukraina rupanya tidak mendapat dukungan 100 persen dari warganya. Sejumlah anak muda Rusia menentang perang di Ukraina hingga harus berselisih dengan keluarga mereka sendiri.

Hal ini dialami sendiri oleh seorang konsultan mode bernama Victoria Gogh. Menurut Gogh, ibunya sudah mulai termakan oleh narasi pemerintah Rusia terkait perang di Ukraina.

"Saya mendengar di telepon bahwa ibu mulai membeo narasi pemerintah tentang perang, bahwa ini semua adalah kesalahan NATO, bahwa Rusia tidak punya pilihan lain selain membela diri," ungkap wanita berusia 28 tahun tersebut. "Saya memiliki misi untuk mengubah pikirannya, untuk menunjukkan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi."

Gogh sendiri sempat ditahan karena bergabung dalam protes anti-perang di Moskow. Pekan lalu, Gogh memutuskan untuk meninggalkan negaranya dan telah berhasil meyakinkan ibunya tentang "perang menghancurkan" Rusia dalam perang.

"Tapi sekarang saya harus membujuk sepupu dan paman saya yang lebih tua. Saya punya daftar lengkapnya," ujar Gogh berkelakar.


Pengalaman yang sama juga dialami oleh seorang konsultan teknologi di Moskow bernama Dmitry. Menurut Dmitry, perang memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi hubungannya dengan keluarganya.

"Setelah invasi, saya ingin pindah dengan orangtua saya untuk mencoba memberi tahu mereka apa yang sebenarnya terjadi," tuturnya.

Selama minggu pertama perang, Dmitry selalu menunjukkan klip video penembakan pasukan Rusia ke kota-kota Ukraina kepada orangtuanya. Selain itu, ia juga menunjukkan laporan dari blogger independen dan outlet media untuk membuat orangtuanya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina. Sayangnya, Dmitry justru disebut ibunya telah mengkhianati negara.

"Tidak ada satupun yang berdampak. Itu sebenarnya hanya membuat mereka lebih yakin bahwa mereka benar. Setelah seminggu, saya pindah kembali dari rumah, dan ibu saya mengirim SMS bahwa saya mengkhianati negara saya," ungkapnya.

Keputusan Presiden Vladimir Putin untuk memulai perang telah menimbulkan keretakan di kalangan keluarga Rusia. Yakni antara mereka yang mendukung perang dan mereka yang menentangnya.

"Secara umum, orang Rusia yang lebih muda cenderung tidak memiliki sentimen anti-Ukraina. Kami telah melihat bahwa protes anti-perang juga sebagian besar melibatkan orang-orang muda," terang Andrei Kolesnikov dari Carnegie Moscow Center. "Banyak cara Anda memandang perang tergantung dari mana Anda mendapatkan berita. Jika Anda menonton televisi, Anda cenderung mengikuti garis resmi. Dan orang yang lebih tua cenderung menonton lebih banyak TV."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru