Paus Fransiskus Beri Kecaman Terberatnya Untuk Perang di Ukraina, Sebut Mariupol Sebagai Kota Martir
Instagram/franciscus
Dunia

Dalam kesempatan tersebut, Paus Fransiskus mengatakan bahwa pembunuhan anak-anak dan warga sipil yang tak bersenjata adalah 'biadab' dan 'tidak memiliki alasan strategis yang sah'.

WowKeren - Paus Fransiskus telah mengeluarkan kecaman terberatnya untuk perang di Ukraina. Pemimpin umat Katolik tersebut mengatakan bahwa "agresi bersenjata yang tidak dapat diterima" harus dihentikan.

Hal ini disampaikan Paus Fransiskus di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus Vatikan dalam momen pemberkatan hari Minggu. Dalam kesempatan tersebut, Paus Fransiskus mengatakan bahwa pembunuhan anak-anak dan warga sipil yang tak bersenjata adalah "biadab" dan "tidak memiliki alasan strategis yang sah".

Kota Mariupol di Ukraina yang dikepung oleh pasukan Rusia disebut Paus Fransiskus sebagai "kota martir". Ia pun menyerukan agar koridor kemanusiaan "yang benar-benar aman" disediakan supaya penduduk sipil dapat keluar dari zona perang.

"Atas nama Tuhan, saya meminta Anda: hentikan pembantaian ini," ujar Paus Fransiskus. Ia juga menambahkan bahwa kota-kota Ukraina berisiko "berubah menjadi kuburan".


Paus Fransiskus memang tidak menggunakan kata "Rusia" secara gamblang dalam kecamannya tersebut. Namun pilihan kata-kata Paus Fransiskus, seperti "agresi bersenjata" dan "tidak ada alasan strategis yang valid", tampaknya ditujukan untuk menentang pembenaran Moskow atas invasi tersebut.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Mariupol. Sergiy Orlov, sempat melukiskan gambaran suram tentang hidup dan mati di kotanya yang terkepung. Orlov menyebut bahwa pasukan Rusia telah mengepung Mariupol sejak seminggu lalu dan menembakinya "terus menerus".

"Mereka telah menggunakan penerbangan, artileri, peluncur roket ganda, lulusan dan jenis senjata lain yang bahkan tidak kami ketahui. Ini tidak hanya berbahaya. Ini adalah kejahatan perang dan genosida murni," tutur Orlov dalam panggilan dengan beberapa media asing. "Vladimir Putin bermaksud untuk merebut Mariupol berapa pun korbannya."

Orlov juga mengatakan bahwa sudah ada beberapa sasaran sipil yang terkena serangan Rusia. Di antaranya adalah banyak rumah tinggal, rumah sakit anak-anak dan bersalin, gedung layanan administrasi utama, dan pabrik metalurgi raksasa Avostal di kota itu.

Orlov mengatakan 1.160 orang telah terbunuh, dengan 47 dikuburkan pada hari Rabu (9/3) saja. Sekitar 200.000 orang ingin keluar dari kota, tetapi dengan koridor kemanusiaan yang ditembaki, hanya sekitar 2.000 hingga 3.000 orang yang dapat pergi per hari.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru