Peringati Rusia Soal Serangan Kimia-Bakteriologis ke Ukraina, Menlu Perancis: Kami Tahu Siapa
Pexel/Artem Podrez
Dunia

Menteri Luar Negeri Perancis memberikan peringatan pada Rusia atas adanya dugaan serangan senjata kimia. Menlu Perancis pun memperingatkan Rusia soal ancaman sanksi ekonomi yang masif.

WowKeren - Memasuki minggu ketiga invasi, Rusia terus melancarkan serangan ke wilayah Ukraina. Selain misil dan bom, kekhawatiran muncul terkait Rusia yang bisa jadi melakukan serangan kimia hingga bakteriologis.

Hal itu salah satunya dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian. Rabu (16/3), Yves Le Drian mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Parisien dalam sebuah wawancara bahwa Perancis akan menganggap Rusia bertanggung jawab atas segala penggunaan senjata kimia atau bakteriologis dalam perang di Ukraina.

"Jika serangan kimia atau bakteriologis terjadi di Ukraina, kami akan tahu siapa yang akan bertanggung jawab penuh. Itu akan menjadi Rusia," ujar Jean-Yves Le Drian.

Jean-Yves Le Drian memperingatkan bahwa penggunaan senjata tidak konvensional seperti itu akan menghasilkan sanksi tambahan terhadap Rusia. Le Drian memperingatkan Rusia akan ancaman sanksi ekonomi yang masif. Le Drian menolak untuk menjelaskan sifat sanksi potensial dalam keadaan seperti itu.


“Penggunaan cara-cara yang tidak konvensional akan merupakan eskalasi yang tidak dapat ditoleransi dan akan mengarah pada respons terhadap sanksi ekonomi yang benar-benar masif dan radikal, tanpa tabu,” katanya.

Sementara itu, diketahui bahwa sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan pada hari Minggu (13/3) lalu, jika Rusia mungkin menggunakan senjata kimia setelah invasi ke Ukraina. Stoltenberg menambahkan bahwa langkah seperti itu akan menjadi kejahatan perang. Hal itu disampaikan Stoltenberg dalam sebuah wawancara di surat kabar Jerman, Welt am Sonntag.

Dalam wawancara yang sama dengan Le Parisien , Le Drian mengatakan bahwa Rusia hanya berpura-pura bernegosiasi dengan Ukraina dalam pembicaraan yang diadakan antara kedua negara selama beberapa hari terakhir. Le drian menekankan agar gencatan senjata harus segera dilakukan.

“Hanya ada satu keadaan darurat: gencatan senjata, gencatan senjata, gencatan senjata. ... Hanya atas dasar inilah Anda dapat bernegosiasi, karena Anda tidak bernegosiasi dengan pistol di kepala Anda," pungkas Le Drian.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru